Jumat, 27 Mei 2016

0
2488

jesus-money-changers

PEKAN BIASA VIII (H)
Santo Agustinus dari Centerbury; Santo Yulius

Bacaan I: 1Ptr. 4:7-13

Mazmur: 96:10.11-12.13; R:13b

Bacaan Injil: Mrk. 11:11-26

Sesampainya di Yerusalem Yesus masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya. Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: ”Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya. Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: ”Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya. Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota. Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya. Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: ”Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering.” Yesus menjawab mereka: ”Percayalah kepada Allah! Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.” (Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu.)

Renungan

Dalam Injil hari ini Yesus memarahi para pedagang yang berjualan di Bait Allah. Menarik bahwa Yesus menyebut para pedagang itu penyamun. Apa alasannya?

Yesus menyebut mereka penyamun karena mereka melakukan pemerasan terhadap para peziarah yang datang dari jauh. Hal itu dilakukan dengan memberikan nilai tukar yang sangat rendah terhadap mata uang asing yang dibawa oleh para peziarah. Mereka juga menjual hewan korban dengan harga sangat mahal. Selain itu, mereka juga meminta biaya yang tinggi atas sertifikat ”halal” untuk setiap hewan korban yang dipersembahkan. Para peziarah harus membayar semua itu supaya bisa mempersembahkan hewan korban sekalipun merasa seolah-olah dirampok.

Mungkinkah seperti para pedagang itu kita terkadang menggunakan hal-hal yang sakral untuk memperoleh keuntungan material? Atau memakai cara yang tidak halal demi mencapai apa yang diingini? Sebenarnya, Yesus hanya meminta kita untuk ‘percaya saja’, maka mukjizat akan terjadi.

Tuhan, ajarilah aku untuk menempatkan Engkau di atas segala-galanya dan mempercayakan seluruh hidup dan karyaku ke dalam penyelenggaraan kasih-Mu. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here