Lomba balap sepeda lintas Pulau Flores (Tour de Flores), yang diikuti 120 pembalap dari 17 negara dan dimulai dari ujung timur Pulau Flores yakni Larantuka, 19 Mei 2016, hingga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, 23 Mei 2016, menurut Uskup Maumere semakin mendekatkan Flores ke masyarakat dunia dan menggelorakan pariwisata Flores yang penuh aneka panorama indah dan masyarakat yang masih kental dengan budaya tradisional.
Menurut Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD, Tour de Flores 2016 tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi dan pariwisata tetapi juga pada sektor lain seperti toleransi, budaya, dan persaudaraan. “Dengan adanya Tour de Flores, kemitraan Gereja, pemerintah dan komponen warga lainnya semakin dipererat,” tegas Mgr Kherubim.
International Sport Tourism itu dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli di depan kantor Bupati Flores Timur Larantuka tanggal 18 Mei 2016. Selama berada di NTT Menteri Rizal juga meminta masyarakat NTT untuk selalu bersikap ramah dengan senyum dalam konteks pembangunan pariwisata rakyat Flores dan NTT pada umumnya. Menteri Rizal juga mengingatkan tentang pentingnya kebersihan di setiap obyek wisata.
Pembukaan acara olah raga internasional pertama di pulau dengan mayoritas umat Katolik itu dihadiri oleh Uskup Larantuka Mgr Fransiskus Kopong Kung, Bupati Flores Timur, Ketua PB ISSI, dan perwakilan dari Gubernur NTT. Menurut sebuah media, ratusan peserta Tour de Flores yang akan menempuh jarak 661 kilometer itu menerima berkat dari Mgr Kopong Kung.
Uskup Kopong Kung juga mengatakan kepada peserta bahwa dia berharap “Ratu Rosari melindungi kalian sepanjang kompetisi ini.” Kepada media lain uskup itu berharap acara itu menginspirasi kaum muda Katolik untuk melindungi tanah mereka dari bahaya apapun.”
Media lain mengabarkan bahwa Uskup Ruteng Mgr Hubertus Leteng mengajak umat Katolik untuk menjaga keramahan kepada peserta balap sepeda itu, seraya mengutip permohonan Gubernur NTT agar masyarakat di Pulau Flores yang didominasi umat Katolik bersikap ramah dan memberi pelayanan kepada tamu asing.
Mgr Hubertus juga mengatakan bahwa dia akan menyempatkan waktu memberikan berkat kepada pembalap di Ruteng saat melakukan start etape kelima Ruteng-Labuan Bajo.(Yuven Fernandez/pcp)
Apa itu Anglikan dan Ortodoks?