28.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Selasa, 24 Mei 2016

BERITA LAIN

More

    26-Mei-KWI-R-702x336

    PEKAN BIASA VIII (H)
    Santa Yoana; Maria della Strada

    Bacaan I: 1Ptr. 1:10-16

    Mazmur: 98:1.2-3ab.3c-4; R:2a

    Bacaan Injil: Mrk. 10:28-31

    Setelah Yesus menegaskan betapa sukarnya orang kaya masuk Kerajaan Allah, berkatalah Petrus kepada Yesus: ”Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” Jawab Yesus: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

    Renungan

    Rasul Petrus dalam bacaan pertama hari ini menasihatkan para pembacanya untuk percaya hanya kepada rahmat Allah. Mereka tidak boleh hidup seolah-olah mereka belum mengenal Yesus. Sebaliknya, mereka mesti hidup dalam ketaatan dan menjaga kesucian karena Allah yang memanggil mereka adalah suci. Dengan begitu mereka akan menjadi murid-murid Yesus. Sebagai murid-murid Yesus, mereka layak mendapat upah karena telah meninggalkan segala-galanya karena mengikuti Yesus sebagimana dijanjikan Yesus di dalam Injil. ”Sesungguhnya setiap orang yang karena Aku meninggalkan segala sesuatu akan memperoleh seratus kali lipat dari apa yang mereka tinggalkan” (bdk. Mrk. 10:29-30).

    Janji Yesus ini tentu menjadi kabar gembira kepada orang-orang yang telah mengorbankan banyak hal di dalam hidupnya demi mengikuti Yesus. Pengorbanan itu bisa bermacam-macam dan tidak harus seperti yang dilakukan oleh imam, biarawan/wati, yang telah meninggalkan segala-galanya dan mengikuti Yesus. Bagi umat Allah, pada umumnya pengorbanan itu bisa berarti apa saja yang kita persembahkan untuk menciptakan damai sejahtera di dunia ini dan kehidupan yang abadi di surga kelak.

    Tuhan, terima kasih untuk janji-Mu. Kuatkanlah agar aku sungguh-sungguh mampu meninggalkan segala kelekatan pada dunia ini dan memberi perhatian penuh pada apa saja yang mendatangkan nilai-nilai hidup abadi, yakni sukacita, damai, keadilan dan kebenaran. Amin.

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI