Pen@ Katolik

Rabu, 20 Januari 2016

Ydsus sembuhkan tangan yang mati

 

PEKAN BIASA II (H)

Santo Fabianus; Santo Sebastianus;
Santo Eutimos; B. Angelo Paoli.

Bacaan I: 1Sam. 17:32-33.37.40-51

Mazmur: 144:1.2.9-10; R:1a

Bacaan Injil: Mrk. 3:1-6

Pada suatu hari Sabat, Yesus masuk ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kata Yesus kepada orang yang mati sebelah tangannya itu, ”Mari, berdirilah di tengah!” Kemudian kata-Nya kepada mereka, ”Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu, ”Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

Renungan

Cerita tentang Daud yang berperawakan kecil dan masih sangat muda, yang berperang melawan Goliat dan orang Filistin, mengetengahkan kepada kita inspirasi yang menarik. Pertama, Daud mengandalkan Allah dan keyakinannya untuk berperang tanpa menggunakan pedang. Sedangkan Goliat dan orang Filistin berperang melawan Daud dengan mengandalkan kekuatan manusia, pedang dan perlengkapan perang. Kedua, Goliat menghina Daud dan meremehkannya. Hasilnya Daud, yang tidak diperhitungkan Goliat, dapat mengalahkan Goliat dan pasukannya. Allah menggunakan Daud untuk menghentikan peperangan antara orang Israel dan orang Filistin. Dengan terbunuhnya Goliat, berakhirlah peperangan itu.

Yesus kembali menegaskan bahwa hari Sabat untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat. Manusia lebih utama dan istimewa di hadapan Tuhan daripada segala macam aturan yang justru membelenggu manusia untuk melakukan kebaikan. Hal itu diperlihatkan Yesus dengan  menyembuhkan seseorang yang mati sebelah tangannya pada hari Sabat. Perbuatan Yesus ini jelas-jelas melanggar aturan hari Sabat yang sudah mendarah daging, namun di sisi lain keselamatan terjadi dalam diri orang yang disembuhkan Yesus.

Apa yang terjadi dengan Daud dan apa yang diperlihatkan Yesus ini sesungguhnya hendak menyatakan kebesaran dan kekuatan Allah yang mengatasi ruang dan waktu. Allah berada di atas segala-galanya, dan siapa saja yang mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, akan mengalami keselamatan.

Ya Allah, ajarilah aku untuk selalu terbuka pada sabda-Mu dan senantiasa mengandalkan Dikau dalam hidupku. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, kini dan sepanjang masa. Amin.