Senin, November 18, 2024
26.1 C
Jakarta

Paus Fransiskus membuka Pintu Suci Basilika Santa Maria Maggiore

Pope Francis opens Holy Door at St Mary Major1

Paus Fransiskus merayakan Misa dan membuka Pintu Suci Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore di hari Jumat petang, tanggal 1 Januari 2016. Basilika yang dikenal dengan nama Basilika Santa Perawan Maria dari Salju itu adalah salah satu gereja tertua dan terbesar yang didedikasikan untuk Bunda Allah. Maka, tepatlah bahwa Paus memilih Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah untuk membuka Pintu Suci di salah satu gereja kuno di Roma, demikian laporan Christopher Wells dari Radio Vatikan.

Sebelumnya, pada Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda, Bapa Suci membuka Pintu Suci Basilika Santo Petrus untuk meresmikan Tahun Yubileum Kerahiman. Beberapa hari kemudian, Paus memimpin pembukaan Pintu Suci Katedral Roma, Basilika Agung Santo Yohanes Lateran. Pintu Suci Basilika Santo Paulus di Luar Tembok dibuka oleh imam agung dari basilika itu, Kardinal James Harvey.

Sejak Tahun Yubileum 1500, Pintu Suci-Pintu Suci dibuka di semua empat Basilika Besar di Roma. Untuk Yubileum Kerahiman, Paus Fransiskus juga membuka Pintu Suci tempat penampungan tunawisma di stasiun kereta api pusat Roma, dan, dalam perjalanan ke Afrika, Paus Fransiskus membuka Pintu Suci Katedral Bangui, ibu kota Republik Afrika Tengah.

Bapa Suci juga telah memberi izin kepada Uskup-Uskup di seluruh dunia untuk membuka Pintu Suci di Keuskupan mereka sendiri. Orang-orang yang melewati Pintu Suci, apakah di Roma atau di tempat mana saja di seluruh dunia, dapat memperoleh indulgensi.

Dalam Bulla Misericordiae Vultus, yang secara resmi mengumumkan Tahun Yubileum Kerahiman, Paus Fransiskus mengatakan, “Pintu Suci akan menjadi Pintu Kerahiman. Siapa pun  yang masuk melalui pintu itu akan mengalami kasih Allah yang menghibur, mengampuni, dan menanamkan harapan.”

Saat menyampaikan homili di Basilika Kepausan Santa Maria Maggiore itu, Paus Fransiskus mulai dengan mengatakan “Salve, Mater Misericordiae!” Dengan seruan kidung yang disusun oleh seorang penulis yang tidak dikenal itu, kata Paus, “kita berpaling kepada Santa Perawan Maria di Basilika Romawi yang didedikasikan kepadanya dengan gelar Bunda Allah.”

Kalimat itu, jelas Paus, adalah baris pertama dari kidung kuno yang dinyanyikan di akhir Perayaan Ekaristi itu. Kidung itu kini menjadi sebuah doa tulus yang secara spontan terungkap dari hati umat beriman: “Salve máter misericórdiæ, Máter Déi, et máter véniæ, Máter spéi, et máter grátiæ, máter pléna sanctæ lætítiæ O María!” (Salam, Bunda belas kasihan, Bunda Allah, dan Bunda pengampunan, Bunda harapan, dan Bunda rahmat, Bunda penuh sukacita suci, O Maria!”

Dalam beberapa kata itu, kata Paus, ditemukan ringkasan iman pria dan wanita yang mencari perantaraan dan penghiburan dengan menatap patung Perawan Maria. (pcp berdasarkan Radio Vatikan)

Pope Francis opens Holy Door at St Mary Major

Pope Francis opens Holy Door at St Mary Major2

Santa_Maria_Maggiore_Roma

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini