Senin, Desember 23, 2024
27.9 C
Jakarta

Selasa, 8 Desember 2015

8-Des-KWI-R-702x336

PEKAN ADVEN II 

HUT Kongregasi MSC
HARI RAYA MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA (P)

Bacaan I: Kej 3:9-15.20

Mazmur: 98:1.2-3ab.3c-4; R: 1ab

Bacaan II: Ef 1:3-6.11-12

Bacaan Injil: Luk 1:26-38

Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh Malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: ”Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: ”Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: ”Bagaimana hal itu mungkin ter­­jadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: ”Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: ”Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Renungan

Santa Perawan Maria dikandung tanpa dosa diteguhkan sebagai dogma oleh Paus Pius IX pada 08 Desember 1854 dengan ensiklik Ineffabilis Deus. Maria adalah tokoh penting dalam karya keselamatan Allah bagi manusia. Ia dilukiskan sebagai Hawa baru yang ambil bagian dalam rencana penyelamatan. Kejatuhan Adam dan Hawa serta janji mengenai keselamatan akan diberikan dalam diri Maria, Hawa yang baru. Maka Maria adalah ”ibu dari semua yang hidup” (bdk. Kej. 3:20), karena ia akan melahirkan Dia yang hidup, Adam baru, yakni Yesus Kristus. Yesus inilah yang akan membebaskan manusia dari maut dan dosa serta menciptakan hidup baru bagi yang percaya kepada-Nya.

Maria dipilih supaya ”kudus dan tak bercacat di hadapan Allah” (bdk. Ef. 1:4). Penyerahan dirinya dalam ”Fiat Voluntas Tua”—terjadilah padaku menurut perkataanmu (bdk. Luk. 1:38), merupakan pengudusan mendalam yang diterimanya dengan iman terhadap rencana Allah. Maria memberikan teladan bagi setiap orang Kristiani untuk siap sedia pada rencana dan kehendak Allah. Kesediaan penuh iman berarti pula membiarkan diri dibarui oleh Allah menjadi manusia baru. Bersediakah kita untuk hidup sebagaimana manusia baru?

Ya Allah, ajarilah aku meneladani sikap Bunda Maria agar semakin teguh beriman kepada-Mu dan hidup sebagai manusia yang telah diperbarui Kristus. Amin.

 HR-SP-Maria-Dikandung-Tanpa-Noda-702x336

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini