Kamis, 22 Oktober 2015

0
2099

22-Okt-KWI-R-702x336

PEKAN BIASA XXIX (H)

Santo Yohanes Paulus II; Santa Salome; Santo Nunila dan Alodia; Santo Filipos;  Santo Hermes; dan Santo Severus

Bacaan I: Rm. 6:19-23

Mazmur: 1:1-4.6; R:40:5a

Bacaan Injil: Luk. 12:49-53

Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung! Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai melainkan pertentangan. Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan, dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya.”

Renungan

Hidup bersama memang ditandai dengan perbedaan. Fakta perbedaan dapat menjadi sumber konflik, tetapi dapat juga menjadi kekayaan yang memperindah hidup bersama. Semua itu tergantung dari wawasan, sikap, dan cara orang menghadapinya. Sungguh pun demikian, banyak orang mendambakan hidup rukun dan damai di tengah perbedaan itu. Sebab, ‘hidup itu indah’.

Akan tetapi, bagaimana kita mengerti kata-kata Yesus yang mengingatkan bahwa Ia datang ‘bukan membawa damai, tetapi pertentangan.’ Yesus mengajarkan dasar dan jalan hidup kekal yang menuntut pilihan sikap pendengar dan murid-murid-Nya. Yesus tidak memaksakan sesuatu  tetapi lebih menawarkan dan meyakinkannya sebagai nilai dan cara hidup yang mesti dihidupi. Pertentangan terjadi ketika ajaran Yesus disikapi secara berbeda. Pilihan sikap itulah yang akan memposisikan orang dalam pertentangan satu sama lain, antara mereka yang menerima dan tidak , antara mereka yang percaya atau tidak. Apakah kita tetap mau berpegang pada nilai kebenaran yang menyelamatkan itu atau mengabaikannya demi ketenangan dan kedamaian antarsesama saudara?

Ya Yesus, kuatkanlah aku dalam menghadapi berbagai kesulitan yang ditimbulkan akibat mengikuti Engkau dan kebenaran-Mu. Amin.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here