27.3 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Jumat, 28 Agustus 2015

BERITA LAIN

More

    st-agustinus

    Pekan Biasa XXI

    HUT Kongregasi OAD

    Peringatan Wajib Santo Agustinus, Uskup, Pujangga Gereja (P)

    Santo Hermes, Martir

    Bacaan I: 1Tes. 4:1-8

    Mazmur: 97:1-2b.5-6.10-12; R:12a

    Bacaan Injil: Mat. 25:1-13

    Pada suatu hari, Yesus mengucapkan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya: ”Pada waktu itu hal Kerajaan Surga ­seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima  bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itu pun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

    Renungan

    Banyak orang berpikir bahwa menjadi kudus itu sulit, atau kekudusan itu milik rohaniwan/rohaniwati saja. Padahal, semua orang dipanggil Tuhan menjadi kudus. Jadi, awam pun dipanggil Tuhan menjadi kudus, sekalipun hidup dalam keluarga dan melakukan pekerjaan duniawi.

    Kita bisa belajar hal ini dari sosok Santo Agustinus yang kita rayakan pestanya hari ini. Agustinus dulunya dikenal sebagai anak yang menyusahkan orangtuanya, mengikuti ajaran sesat, hidup moralnya bejat, bergelimang dosa, namun berkat doa dan ketekunan Santa Monika, ibunya, Agustinus dijamah Tuhan. Tuhan membelokkan arah hidupnya, menggerakkan hatinya untuk mengenal Allah yang benar, dan mengantarnya menjadi seorang Uskup terkenal dan kudus.

    Dalam bacaan pertama, Santo Paulus menasihati kita semua untuk menjadi kudus. Panggilan ini dimulai dengan menjauhi dosa: dosa seksual, hawa nafsu dan tipu-menipu. Dosa bisa dihindari dengan hidup bijaksana. Kisah Injil hari ini tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh, tidak hanya menyatakan kepada kita bahwa ada orang bijaksana dan bodoh, tetapi sebetulnya menyatakan kebijaksanaan dan kebodohan itu juga ada dalam diri setiap orang. Kita perlu berdoa dan memohon rahmat Tuhan agar kita dapat membeda-bedakan roh, sehingga dapat hidup bijaksana, tahu mana yang benar, mana yang dikehendaki Allah, dan mana yang sempurna. Dengan demikian, kita dapat mempersembahkan tubuh kita utuh kepada Tuhan dengan tak bercacat, tak bernoda, tetapi dalam kekudusan.

    Ya Tuhan, semoga aku hidup bijaksana dan menjauhi hal-hal bodoh yang membuat aku dapat jatuh dalam dosa. Amin.

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI