Home RENUNGAN Jumat, 10 Juli 2015

Jumat, 10 Juli 2015

0

10-Juli-KWI-R-351x185

PEKAN BIASA XIV (H)
Santa Veronika Yuliani; Santa Rufina dan Secunda;
Santo Olaf II; Santo Felisitas; Santo Eric IX; Santo Nikolaus Pick

Bacaan I: Kej. 46:1-7.28-30

Mazmur: 37:3-4.18-19.27-28.39-40; R:39a

Bacaan Injil: Mat. 10:16-23

Pada suatu hari, Yesus bersabda kepada kedua belas murid-Nya: ”Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.

Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu. Orang akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah akan anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Apabila mereka menganiaya kamu dalam kota yang satu, larilah ke kota yang lain; karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak Manusia sudah datang.”

Renungan

Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang selalu terlibat dalam seluruh dinamika hidup kita. Atas cara yang selalu mengesankan Ia memperlihatkan kekuasaan-Nya dalam hidup kita. Rancangan yang sangat indah dan mengesankan itu kita jumpai dalam kisah Yusuf dan sanak saudaranya. Kita bisa menilai kisah ini sebagai sebuah kisah yang cukup tragis, tega-teganya saudara menjual saudaranya sendiri; tega-teganya mengibuli ayah mereka Yakub kalau Yusuf mati diterkam binatang buas. Namun, di balik tragisnya peristiwa itu, Yahweh telah merancangkan sesuatu yang menentukan masa depan suku mereka. Rancangan Yahweh atas keluarga Yakub sungguh menakjubkan, prosesnya kadang menyakitkan, tetapi berakhir dengan gembira.

Karya Tuhan dalam hidup kita pun diramu dalam pengalaman yang kadang-kadang menyakitkan secara manusiawi. Kadang kita belum menyadari bahwa di dalam pengalaman seperti itu, Tuhan tengah memperoses hidup iman kita. Pengalaman para orang orang kudus dan para martir yang menghiasi kehidupan Gereja sepanjang zaman adalah contoh, bagaimana Tuhan memproses hidup itu; dimulai dengan pergumulan yang menyakitkan, tetapi selalu berakhir dengan sebuah kemuliaan. Mari kita memaknai beragam dinamika pergumulan hidup kita di dunia ini dengan kesadaran iman ini. Di dalam semua dinamika itu, Tuhan tengah memproses hidup iman kita.

Tuhan, ajarilah aku untuk  memahami segala rancangan-Mu dalam hidupku, dan semoga aku selalu taat dan setia pada proses yang Kaurancang itu untukku. Amin.

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version