Home KEGEREJAAN Hasil Pra Sinode I Keuskupan Bandung adalah dokumen hidup yang tidak tertulis

Hasil Pra Sinode I Keuskupan Bandung adalah dokumen hidup yang tidak tertulis

0

IMG_1275

Sinode Keuskupan Bandung 2015 sudah menyelesaikan tahap pra sinode bagian pertama dan kalau ada yang bertanya apa dokumen hasilnya, “jawablah bahwa dokumennya adalah dokumen hidup yang tidak akan ditulis,” kata Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC kepada 200 peserta di akhir pra sinode pertama yang dilangsungkan di Hotel Bumi Makmur, Lembang, 29-31 Mei 2015.

“Dokumennya adalah saudara sekalian yang ikut sinode ini. Itulah hasil dari Sinode. Bawalah dan bagikanlah hasil sinode itu, seraya terus-menerus mendengarkan Roh Allah, agar sukacita yang kita miliki dan alami selama sinode ini dibagikan kepada sesama, sehingga ‘Sehati Sejiwa Berbagi Sukacita’ bukan hanya menjadi hasil diskusi atau hasil konferensi atau hasil sinode ini,” tegas uskup itu.

“Sehati Sejiwa Berbagi Sukacita” atau dalam Bahasa Sunda “Sarasa Sasukma Ngawedar Atma Guligah” adalah tema sinode yang dibagi dalam tiga tahap. Tahap kedua atau Para Sinode Kedua akan dilaksanakan 11-13 September 2015 di Hotel Pesona Bambu, Lembang, dan Sinode Keuskupan Bandung 2015 akan dilaksanakan di hotel yang sama itu tanggal 19-22 November 2015.

Mgr Subianto yakin bahwa orang yang dipenuhi Roh Kudus tidak hanya akan “Omong Doang” atau “No Action Talk Only (NATO)” atau “Loba Bacot Gawe Boyot.” Sebaliknya, tanpa ditunjuk orang itu akan bergerak dan berkarya.

Tahap pertama sinode itu adalah “mendengarkan.” Peserta sinode hanya mendengarkan masukan-masukan atau intervensi dari wakil peserta teritorial dan kategorial yang merupakan hasil evaluasi dan refleksi Pedoman Pastoral 2009-2014 tentang 4 pilar hidup menggereja: Kerygma, Liturgia, Diakonia, dan Koinonia.

Peserta juga mendengarkan masukan dari tiga narasumber, Pastor BS Mardiatmaja SJ tentang Kisah Para Rasul, Pastor Francis Purwanto SCJ tentang Dekrit Konsili Vatikan II tentang Karya Misioner Ad Gentes, dan Pastor RF Bhanu Viktorahadi tentang Seruan Apostolik Paus Fransiskus Evangelii Gaudium. Selain itu didengarkan pula prediksi ke depan oleh pengamat budaya Prof Dr Bambang Sugiharto yang mengajar filsafat di berbagai universitas.

Semua yang terungkap dalam pra sinode pertama itu sedang dikerjakan oleh Tim Perumus yang diketuai oleh Pastor Ferry Sutrisna Pr. Targetnya adalah lineamenta atau garis besar atau daftar tema sentral yang dirumuskan dari hasil intervensi atau pendapat peserta sinode yang akan didiskusikan dalam pra sinode kedua.

Dalam pra sinode kedua, peserta yang sama akan mendiskusikan dan mendalami lineamenta itu dalam kerja kelompok, dan hasil kerja kelompok akan diperdalam oleh kelompok lain. Target dari diskusi dan pendalaman itu adalah instrumentum laboris atau kerja kerja, yang akan dibawa dalam sinode.

Dalam Sinode Keuskupan Bandung, peserta akan membuat arah dasar pastoral dan keputusan-keputusan pastoral berdasarkan instrumentum laboris hasil pra sinode kedua: “Mau menjadi Gereja Macam Apa Gereja Keuskupan Bandung 25 tahun ke depan.”

Namun sebelum pembahasan keputusan, peserta akan diajak untuk memulai dengan retret singkat, membiarkan Roh Kudus berkarya dalam setiap keputusan yang diusulkan.” (paul c pati)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version