Rabu, Desember 18, 2024
27.4 C
Jakarta

Mgr Turang ajak kaum muda temukan cetak biru kemurnian hati demi masa depan

Kaum muda

Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang mengajak kaum muda yang tergabung dalam Orang Muda Katolik (OMK) di wilayah keuskupannya untuk berusaha menemukan blue print alias cetak biru tentang kemurnian hati masing-masing sebagai tanda kerahiman ilahi guna menghadapi masa depan karena Kristus sendiri sudah wafat dan bangkit untuk masa depan yang sangat pasti.

Ajakan Mgr Turang itu disampaikan dalam homili Misa Peringatan Hari Kaum Muda se-Dunia sekaligus Misa Minggu Palma Keuskupan Agung Kupang (KAK) bertema “Berbahagialah orang yang murni hatinya karena mereka akan melihat Allah” di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo Kupang, 29 Maret 2015. Konselebran dalam Misa itu adalah Ketua Komisi Kepemudaan KAK Pastor Yustinus Poa Pr dan dua pastor rekan dari taman ziarah itu.

“Cetak biru itu harus ditemukan selama masa Prapaskah ini karena tidak jarang kaum muda berada pada situasi dan keadaan yang tidak berkenan kepada Allah, berada dalam kegelapan, dan tidak pasti menghadapi masa depan, padahal Kristus sendiri sudah menang untuk masa depan yang sangat pasti,” kata Mgr Turang di hadapan sekitar 1000 anggota OMK dari berbagai paroki di KAK terutama dari daratan pulau Timor dan Semau.

Caranya, menurut Uskup Turang, adalah dengan lebih banyak belajar menemukan bagaimana menjadi garam dalam kehidupannya sehingga tetap menjadi ‘asin’ sampai kapan pun, “dan tidak terjebak dalam hal-hal yang bercorak sesaat namun harus permanen, berkelanjutan, tidak ISIS alias ‘ikut sana, ikut sini,’ terhindar dari tindak kekerasan, diskriminatif, dan tidak terjebak dalam pola hidup seperti konsumerisme, hedonisme, korupsi, dan keserakahan.”

Sedangkan kunci utamanya, lanjut Mgr Turang yang juga bertugas sebagai Ketua Komisi Komunikasi dan Sosial KWI ini, adalah berdoa dengan benar dan rajin membaca kitab suci, agar semakin merasakan kehadiran Allah dan kemurnian hatinya semakin dihayati secara sungguh-sungguh.

“Jangan takut akan penilaian dunia sekitar dalam membangun peradaban manusia, karena harus membutuhkan pengorbanan dengan hasil yang jelas yakni persaudaraan, hidup bijaksana, adil dan sejahtera,” Uskup Agung Kupang itu mengingatkan.

Bahkan Mgr Turang minta OMK tidak terperangkap dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang kian mengglobal sehingga mengabaikan hubungan antarmanusia yang jauh lebih baik yakni face to face. “Kaum muda kita dewasa ini lebih mendewakan komunikasi melalui facebook daripada face to face sehingga mengabaikan hubungan antarmanusia dalam komunitas masing-masing.”(Thomas A  Sogen)

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini