Home OMK Para siswa dihimbau bertobat kalau persiapan Paskah dan UN belum maksimal

Para siswa dihimbau bertobat kalau persiapan Paskah dan UN belum maksimal

0

Sharing kelompok

Pastor Siprianus Tes Mau Pr menghimbau siswa-siswi Kelas XII SMA Katolik Santo Fransiskus Asisi Suria Atambua, Timor, NTT, agar bertobat jika persiapan diri mereka menjelang Paskah 2015 dan Ujian Nasional (UN) belum maksimal.

Imbauan ini disampaikan dalam rekoleksi persiapan Paskah yang diselenggarakan di Aula Seminari Tinggi Tahun Orientasi Rohani (TOR) Lo’o Damian, Nela, Atambua, 18 Maret 2015. Para siswa-siswi Kelas XII akan mengikuti ujian akhir dalam suasana Paskah.

Rekoleksi itu merupakan bagian dari rekoleksi sekitar 800 siswa-siswi SMA Katolik Santo Fransiskus Asisi Suria di tiga tempat berbeda. Dua lainnya, Kelas X didampingi oleh Pastor Hieronimus Masu Pr di Aula Seminari Menengah Santa Maria Immaculata Lalian, dan Kelas XI didampingi Pastor Stef D’aquinaldo Seran Pr di Gereja Paroki Santo Petrus Tukuneno-Atambua.

Diri setiap manusia, tegas Pastor Sipri, adalah anugerah Tuhan yang melebihi makhluk ciptaan lainnya. “Karena itu sebagai makhluk berakal budi, peserta didik hendaknya sadari diri sebagai wadah kehadiran Allah secara unik dan istimewa di dunia. Konsekuensinya, para siswa harus siapkan diri dan perkaya diri dengan berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah diajarkan di sekolah,” kata imam itu.

Semua usaha itu, menurut imam diosesan Keuskupan Atambua yang kini bertugas sebagai pendamping rohani para frater TOR Lo’o Damian itu, “kelak akan berguna untuk diri sendiri, keluarga, bangsa dan Gereja serta demi kemuliaan nama Allah Sang Pencipta.”

Para calon peserta UN itu juga diajak bertobat agar ditantang untuk jujur dan menemukan apa yang salah dan kurang dalam persiapan ujian selama ini, sehingga mereka membenahi sikap malas, tidak peduli, tidak takut gagal, stress atau pun akibat beban dosa masa lalu.

Sesuai tema rekoleksi “Berjuang Meraih Masa Depan,” Pastor Sipri mengajak peserta rekoleksi untuk lebih fokus pada cita-cita pada masa depan dengan rasa percaya diri yang tinggi. “Optimis adalah modal utama meraih sukses,” tegas imam itu.

Peserta lalu dibagi dalam 41 kelompok kecil sesuai jumlah para frater TOR, lalu mereka berbagi pengalaman. Dalam sharing itu, para frater calon imam projo dari Keuskupan Weetabula-Sumba, Keuskupan Agung Kupang dan Keuskupan Atambua memberi kesaksian tentang suka-duka persiapan ujian saat mereka di bangku SMA.(Eustachius Mali)

 

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version