Umat Katolik berjumlah 1 miliar lebih namun tetap satu dalam kebersamaan dan kolegialitas dengan Paus. Kesatuan dalam kolegialitas ini mesti ditumbuhkan dalam Gereja setempat dengan pimpinan uskup dalam kesatuan dengan pengganti Petrus. Semangat kesatuan inilah yang hendak menjiwai aneka kegiatan diĀ tengah keuskupan, paroki-paroki dan berbagai kelompok kategorial di dalamnya.
Mgr Joseph Suwatan MSC mengenang perkataan Paus Fransiskus, dalam sebuah audiensi di Aula Paulus VI yang dihadiri para uskup dari Indonesia, saat menyampaikan homili dalam Misa untuk Wanita Katolik RI (WKRI) DPD Sulawesi Utara yang menggelar rapat di Aula Keuskupan Manado, 14 Februari 2015.
Dalam Misa pelantikan dan pengutusan pengurus DPD WKRI Sulut masa bakti 2014-2019 yang dihadiri anggota dewan lama, pengurus baru dan utusan dari cabang-cabang itu, Mgr Suwatan menegaskan bahwa WKRI, sebagai bagian dari masyarakat, dipanggil untuk ikut membangun masyarakat yang adil, damai dan sejahtera melalui aneka keterlibatan dan peran.
Mgr Suwatan menegaskan bahwa ākebersamaan, persatuan dan pergumulan adalah masalah abadi dalam hidup Gereja dan masyarakat. Karena itu, Rasul Paulus mengajak kita untuk sadar bahwa kita, meskipun banyak anggota, tetaplah satu tubuh. Gereja bagaikan tubuh kita, yang memiliki banyak anggota dengan tugas masing-masing, dengan Kristus adalah kepalanya.ā
Seraya meminta anggota WKRI untuk tidak menganggap diri lebih penting dan tak membutuhkan anggota lain, Mgr Suwatan berharap agar di Hari Valentine itu, anggota WKRI menjadikan hati, hidupĀ dan karya mereka sebagai ladang, tempat benih sabda Tuhan ditaburkan.
āSabda itu harus berpengaruh pada pikiran, menyentuh hati dan diwujudkan dalam perbuatan. Ini mesti kita resapi dalam semangat kasih sayang di Valentine Day, bukan sekedar kasih sayang seksual melainkan kasih yang dilandasi sikap berkorban, memberi diri untuk kebahagiaan yang dikasihi.ā
Uskup Manado juga mengajak anggota WKRI untuk belajar dari Santo Sirilus dan Santo Metodius, kakak beradik yang menjadi pewarta Injil di Rusia, yang berkat usaha mereka karya pewartaan Injil masuk dan mengena dalam situasi Rusia dan memberi arti pada budaya setempat berkat inkulturasi.
āDi keuskupan kita, karya pewartaan injil juga berkembang dalam konteks inkulturasi dan mengakar dalam budaya berkat usaha dari para misionaris Fransiskan, Yesuit dan MSC. Dalam konteks Indonesia dan Sulut, WKRI sebagai ormas dipanggil untuk mengambil bagian dalam pertumbuhan iman yang mewarnai pertumbuhan masyarakat,ā jelas Mgr Suwatan.
Program nasional dan program daerah memang merupakan prioritas dalam kepemimpinan Ansye R Lumentut. āProgram nasional adalah sosialisasi hasil Kongres XIX WKRI tentang program kerja nasional yang memfokuskan tiga sektor yakni pendidikan (PAUD, remaja, pranikah), ekonomi (PPUK), dan kesehatan,ā jelasnya.ā Sedangkan program daerah adalah sosialisasi AD/ART, kaderisasi, peningkatan perempuan usaha kecil (PPUK), kunjungan kasih, seminar dan beasiswa.ā
Susunan Pengurus Lengkap DPD WKRI Sulut yang baru adalah Penasehat Rohani, Pastor Christ Santi MSC, Ketua Presidium Ansye R Lumentut, Anggota Presidium 1 Selvi Rumampuk, Anggota Presidium 2 Meity Rampengan, Sekretaris 1, Neltje Eman, Sekretaris 2 Telly M.M. Kapoh, Sekretaris 3Ā Yolanda Sumakud, Bendahara 1Ā Ā Ā Ā Ā Ā Stella Montolalu, Bendahara 2Ā Telly N Mawuntu. Koordinator Bidang Organisasi, Margaretha M Mandagi, Bidang Pendidikan Meiske Lasut, Bidang Kesejahteraan Hilda M Lumentah, Bidang Humas Syuli Rotikan dan Maria Moningka, Bidang Usaha, Justina M Hamel, Perwakilan Emmy Senewe, Nancy Runtu, Tim Kaderisasi Margaretha M Mandagi, Margaretha Sondakh,Ā Emmy Senewe (Sales Tapobali)