Selasa, 3 Februari 2015

0
2742

St Blasius

Pekan Biasa IV (H)
St. Blasius; St. Ansgarius; St. Gilbertus

Bacaan I: Ibr. 12:1-4
Mazmur: 22:26b-27.28.30.31-32
Bacaan Injil: Mrk 5: 21-43

Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berada di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: ”Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: ”Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: ”Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab: ”Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu. Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: ”Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: ”Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: ”Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. (Bacaan selengkapnya lihat Alkitab….)

Renungan

Di tengah serangan rasa putus asa, Yairus kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun masih dapat mengobarkan iman mereka untuk mencari Yesus. Mereka yakin bahwa Yesus yang penuh kuasa itu akan menolong mereka untuk mengatasi penderitaan dan bahaya kematian yang mereka hadapi. Iman penuh pengharapan yang mereka tunjukkan di saat paling kritis menberi jawabannya. Perempuan itu disembuhkan, anak Yairus dihidupkan kembali.

Selalu ada krisis dalam kehidupan kita, namun sebesar apa pun krisis itu, kuasa Yesus jauh lebih besar makna, jujur dalam putus asa. Dia siap menolong kita yang berharap pada-Nya.

Tuhan, berilah aku iman yang penuh pengharapan untuk mengandalkan pertolongan-Mu. Amin.

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here