Senin, Oktober 14, 2024
27.3 C
Jakarta

Presiden Jokowi dan Gereja Katolik satu dalam perjuangan bagi kemanusiaan

Jokowi KWI

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Ir H Joko Widodo dan Drs HM Jusuf Kalla dengan perolehan suara 70.997.833 suara atau 53,15% dari total suara sah nasional, sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2014-2019.

Keputusan itu disampaikan oleh Ketua KPU dalam rapat penetapan presiden dan wakil presiden yang berisi pembacaan keputusan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih di Kantor KPU Jakarta tanggal 22 Juli 2014, pukul 21.32 WIB.

Setelah ditetapkan, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-Jusuf Kalla menerima surat keputusan KPU tentang penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih itu.

Beberapa hari sebelum ditetapkan sebagai presiden, Jokowi datang ke Konferensi Waligereja Indonesia di Jalan Cut Meutia No. 10, Menteng Jakarta Pusat, tanggal 19 Juli 2014.

Jokowi yang diterima Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo dan beberapa imam yang menjabat sekretaris berbagai komisi di KWI menyampaikan terima kasih atas keterlibatan umat Katolik dalam pemilihan presiden dan wakil presiden. “Saya berterima kasih kepada umat Katolik karena telah mengambil bagian dalam proses pemilihan presiden dan wakil presiden,” kata Jokowi.

Sekretaris Eksekutif Komisi Komunikasi Sosial KWI Pastor Kamilus Pantus mengatakan, seperti dilaporkan oleh Mirifica.net bahwa Jokowi menyadari bahwa umat Katolik telah mendukung pilpres ini dengan berbagai cara sehingga pesta demokrasi berlangsung sukses pada 9 Juli lalu.

“Semoga hasil pengumuman KPU 22 Juli nanti sesuai dengan apa yang diharapkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia,” kata Jokowi.

Dalam pembicaraan itu, lanjut Pastor Pantus, Mgr Suharyo menyampaikan bahwa komitmen bersama seluruh umat Katolik Indonesia sudah tertuang dalam Surat Gembala KWI, yang mengajak seluruh umat agar berpartisipasi aktif dalam pilpres itu.

“Pilihan kami, sebagai umat Katolik Indonesia, adalah pada calon presiden dan wakil presiden yang memperjuangkan Ajaran Sosial Gereja seperti menghormati kehidupan dan martabat manusia, memperjuangkan kebaikan bersama, mendorong dan menghayati semangat solidaritas dan subsidiaritas serta memberi perhatian lebih kepada warga negara yang kurang beruntung,” kata Mgr Suharyo.

Ketua KWI itu juga menekankan bahwa umat Katolik Indonesia “sungguh mengharapkan pemimpin yang gigih memelihara, mempertahankan dan mengamalkan Pancasila.”

Mgr Suharyo juga berharap, bila Jokowi yang terpilih sebagai presiden agar memerhatikan pemerataan pendidikan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Kita lihat, masih banyak saudara kita yang hidup dalam kekurangan dan kemiskinan, terutama di Papua. Jika Bapak jadi Presiden, perhatikanlah nasib rakyat kecil,” pinta Mgr Suharyo.

Jokowi menyanggupkan harapan itu dengan mengatakan, “Kita satu dalam perjuangan bagi kemanusiaan. Untuk mencapai apa yang tadi disampaikan, dibutuhkan keterlibatan semua orang,” kata presiden RI ketujuh itu.

Saat menyampaikan pidato politik kemenangannya di atas kapal phinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara, presiden terpilih Jokowi meminta semua rakyat untuk bersatu dan lupakan ‘nomor satu’ dan ‘nomor dua.’

“Inilah saatnya bergerak bersama, mulai sekarang petani ke sawah, nelayan ke laut, anak-anak ke sekolah, buruh ke pabrik dan karyawan ke kantor. Lupakanlah nomor satu, lupakanlah nomor dua mari kita ke Indonesia yang satu Indonesia raya kita kuat karena bersatu,” kata Jowoki seperti dilaporkan oleh Tribunnews.com.

Jokowi juga mengganti salam yang populer “salam dua jari” menjadi “salam tiga jari” yang artinya Persatuan Indonesia. “Salam tiga jari, Persatuan Indonesia,” kata Jokowi.

Dari Cikeas, Antara melaporkan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan agar semua pihak menerima dengan baik dan tetap menjaga situasi kondusif terkait hasil rekapitulasi KPU itu. “Presiden ingin semua menerima proses ini dengan baik,” kata Juru Bicara Kepresidenan RI Julian Pasha sesuai menemui Presiden di kediaman pribadi di Cikeas, Jawa Barat, seusai penetapan itu.(pcp)

20140722_213629

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini