“Umat Kristiani agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh euforia dan selebrasi kemenangan yang telah dilakukan kedua pasangan calon, sebab sampai saat ini belum ada pemenang. Pemenangnya baru akan ditentukan dan diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli 2014 yang akan datang.”
Permohonan itu disampaikan oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dalam surat mereka yang ditandatangani Ketua Umum dan Sekretaris Umum PGI tanggal 15 Juli 2014.
Karena pemenangnya belum ditentukan, maka PGI dan KWI meminta umat Kristiani untuk tetap bersabar menunggu proses yang sedang berlangsung sampai saat yang sudah ditentukan. “Janganlah terpengaruh untuk ikut melakukan kekerasan.”
Secara khusus kepada umat Kristiani yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan atau pun pendukung pasangan calon, “Kami harapkan agar Anda menahan diri dan dengan rendah hati bersedia menunggu proses rekapitulasi yang sedang berlangsung. Kami berharap Anda tidak berinisiatif dan melibatkan diri dalam upaya-upaya negatif yang bisa merugikan rakyat banyak.”
Mereka mengatakan bahwa PGI dan KWI sangat menghargai partisipasi umat Kristiani dalam Pemilu Presiden yang telah berjalan baik dan lancar, menentukan pilihan terhadap salah satu dari dua pasangan calon yang ada, Prabowo Subianto – Hatta Rajasa atau Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Namun mereka melihat persoalan muncul karena adanya “Quick Count” (hitung cepat) yang dilaksanakan oleh beberapa lembaga dan hasilnya berbeda, yang hasilnya menjadi dasar kedua pasangan calon itu untuk mengklaim diri sebagai pemenang.
“Klaim kemenangan pasangan calon ini telah membuat resah masyarakat. Karena itu, kami kuatir hal ini akan mengarah kepada konflik antarpendukung pasangan calon,” tulis seruan bersama PGI dan KWI.
PGI dan KWI juga meminta umat Kristiani untuk tetap memegang teguh prinsip-prinsip hidup Kristiani yang berlandaskan kasih dan memegang teguh nilai-nilai demokrasi, sebagai penghargaan terhadap prinsip-prinsip dasar hidup berbangsa dan bernegara.
“Secara khusus kami berpesan kepada umat Kristiani yang menjadi bagian dari Tim Pemenangan atau pun pendukung pasangan calon, hendaknya tidak mengorbankan prinsip-prinsip Kristiani yang abadi tersebut hanya demi kepentingan politik yang sifatnya temporer, apalagi hanya sebatas kepentingan untuk lima tahun ke depan.”
Namun, guna menghilangkan kecurangan dan manipulasi sehingga hasilnya nanti sungguh-sungguh murni sebagai pilihan rakyat, PGI dan KWI “mengajak Anda semua untuk mengawal dan mengawasi proses rekapitulasi yang sedang berlangsung.”(pcp)