Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Mgr Suwatan minta kolekte pertama Adven dikirim untuk korban Haiyan di Filipina

IMG_2773

Uskup Manado Mgr Josef Suwatan MSC mengajak umat Katolik Keuskupan Manado untuk ambil bagian dalam penderitaan saudara-saudari yang terkena musibah Topan Haiyan di Filipina dengan mengirim kepada mereka seluruh kolekte pertama dari paroki dan stasi sepanjang masa adven.

Para pimpinan tarekat, lembaga-lembaga pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi, dan semua organisasi lain yang bernaung di bawah Gereja Katolik Keuskupan Manado juga diajak untuk mengumpulkan dana solidaritas dengan cara-cara yang pantas dan dapat dipertanggungjawabkan.

“Semua dana yang terkumpul dikirimkan ke Prokurat Keuskupan Manado untuk kemudian dilanjutkan ke Panitia Bencana Bruder-Bruder De La Salle di Filipina pada hari Natal nanti. Uskup menyambut baik semua usaha solidaritas ini, dan menyampaikan banyak terima kasih atas gerakan kemanusiaan ini,” tulis Mgr Suwatan dalam Surat Adven yang dibacakan di semua gereja dan kapela di wilayah Keuskupan Manado pada Minggu Adven I, 1 Desember 2013, atau pada kesempatan lain sesuai kondisi setempat.

IMG_2784

Surat Adven Uskup Manado Tahun 2013 tertanggal 26 November 2013 dengan judul “Menantikan kedatangan Tuhan dalam semangat solidaritas” itu mengajak umat Keuskupan Manado untuk “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu” (Galatia 6:2).

“Ada peristiwa taifun Haiyan di Filipina dengan korban nyawa dan kerugian material yang sangat signifikan: gelombang besar yang menghancurkan rumah-rumah dan gedung-gedung, yang menghempaskan mobil dan bahkan kapal besar, orang-orang hanyut diseret ombak dan mati dihempaskan gelombang yang kencang,” tulis surat itu.

Juga dikatakan bahwa ribuan orang meninggal, keluarga tercerai-berai, suami, istri, anak, ibu, bapak yang masih hidup saling mencari di mana anggota keluarganya, banyak yang luka-luka, dan persediaan makanan habis.

Bertitik tolak dari pengalaman pahit yang disebabkan oleh peristiwa alam itu, Mgr Suwatan mengajak umatnya untuk menatap ke depan, yaitu kedatangan Tuhan yang membawa keselamatan. “Tuhan datang untuk memperlihatkan kepedulian manusiawi dan sekaligus ilahi: Allah mau solider dengan manusia untuk memulihkan kehidupan sesuai dengan rancangan ilahi, yaitu keselamatan.”

Kedatangan Tuhan, lanjut uskup, adalah tanda solidaritas Allah kepada manusia. “Dalam solidaritas dengan saudara-saudari kita yang mengalami musibah, Masa Adven kita tahun ini hendaknya dimaknai sebagai Masa Penantian akan kedatangan Tuhan yang menyelamatkan. Tuhan menolong dan menyelamatkan manusia lewat sesamanya.”

Masa Adven 2013, menurut uskup Manado, adalah saatnya melaksanakan sabda Tuhan Yesus yang berbunyi: “ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan, ketika Aku haus kamu memberi Aku minum, ketika Aku tidak berpakaian kamu memberi aku pakaian…” (lihat Mat. 25:35-36).”

typhoon_yolanda_aftermath.st4

Mgr Suwatan berharap agar kepedulian dalam bentuk solidaritas dengan sesama menjadi perwujudan salah satu unsur visi Gereja Katolik Keuskupan Manado, yaitu “Umat kristiani yang … melayani dan misioner …”

Maka, uskup itu mengajak umatnya untuk belajar menjadi misionaris Allah sambil mengambil bagian dalam gerakan solidaritas itu. “Uluran tangan sekecil apapun, tetapi yang didasarkan pada sikap hati yang tergerak karena belas kasihan, kiranya akan tetap mulia nilainya,” tulis uskup dalam surat itu.***

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini