Home SOSIAL Guru Katolik harus mengajar penuh ikhlas agar menghadirkan Kerajaan Allah

Guru Katolik harus mengajar penuh ikhlas agar menghadirkan Kerajaan Allah

0

DSCN2214

Ketika memberkati dan meresmikan pengurus Sentra Belajar Guru (SBG) Tangerang dalam sebuah Misa, Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo mengajak seluruh guru Katolik yang mengajar di sekolah Katolik dan negeri untuk selalu melayani siswa-siswi dengan hati penuh ikhlas.

“Saat mengajar dengan hati penuh ikhlas itulah seorang guru bisa menghadirkan Kerajaan Allah dan  mewartakan Kabar Suka Cita kepada semua orang,” kata Mgr Suharyo dalam khotbah Misa pelantikan di aula Sekolah Ricci II Bintaro, 16 November 2013.

Dalam Misa dengan konselebran Pastor Eduard Daeli OSC dari Paroki Santa Helena Curug dan Pastor Alfonsius Widy SX dari Paroki Santo Matius Bintaro, Mgr Suharyo menegaskan bahwa pelantikan SBG Tangerang dilakukan  dalam Ekaristi karena “inti dari Ekaristi Kudus sesungguhnya memohon berkat Tuhan sekaligus merupakan implementasi dari apa yang dilakukan Yesus yaitu konsekrasi.”

Konsekrasi, lanjut uskup agung itu, “menjadi landasan bagi pemerhati pendidikan, khususnya para guru Katolik, di mana roti dan anggur diberkati dan kuasa Roh kudus yang menjadi landasan bagi para guru Katolik dihadirkan.” Artinya, lanjut Mgr Suharyo, seorang guru mendapat rahmat perlindungan ketika melaksanakan tugas pelayanan terhadap anak didik.

Ketua Komisi Pendidikan KAJ Bruder Heri Sumardjo FIC mengatakan SBG yang diresmikan itu menjadi tempat atau ajang konsolidasi para guru sekolah negeri dan swasta, “agar pengabdian mereka didasari iman, harapan dan kasih, dan agar mereka bisa berkonsolidasi saat menghadapi tantangan pendidikan yang semakin kompleks.”

Ketua SBG Tangerang yang baru dilantik, Paulus Purnomo, menceritakan bahwa pembentukan SBG Tangerang merupakan tindak lanjut dari Sidang Tahunan Para Uskup tahun 2006, dan secara konkret “pembentukan SBG ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan.”

Selesai pemberkatan dan peresmian SBG, pengurus yang baru akan melakukan konsolidasi mulai dari pendataan guru dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA dan SMK, kemudian penyusunan rencana strategis yang ditujukan kepada semua guru.

Tiga tahun lalu SBG Bekasi sudah dibentuk. Menurut rencana SBG akan hadir di setiap paroki di KAJ untuk bersinergi dan bekerja sama dengan seksi pendidikan paroki.

Kalau sebelumnya pihak MPK hanya menyapa sekolah swasta tertentu, Paulus Purnomo berharap agar dengan SBG semua guru Katolik mendapat perhatian yang sama tanpa ada pembedaan.***

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version