Pengalaman hidup masa kecil dan kesadaran akan kelemahan diri mengilhami Pastor Yohanes Harun Yuwono, imam dari Pangkalpinang yang terpilih sebagai Uskup Tanjungkarang, memilih moto tahbisan uskup “Non Est Personarum Acceptor Deus” (Tuhan tidak membeda-bedakan orang). Menyadari kelemahan itu, dengan rendah hati imam itu mengatakan keinginannya untuk berjalan bersama umat, para imam dan kaum religius, dalam menjalankan tugas kegembalaan. Selain itu, karena merasa tidak punya apa-apa, kecuali dirinya sendiri, maka apa yang bisa diperbuat saat menjadi uskup adalah mendengarkan umat, para imam dan kaum religius. Untuk menunjang semua itu, tulis Facebook Keuskupan Tanjungkarang, imam itu rela membuka pintu 24 jam sehari. Pastor Yohanes Harun Yuwono berbicara dalam pertemuan bersama para imam, frater, bruder dan suster di Wisma Albertus Pahoman Bandar Lampung, 1 Oktober 2013. Sharing imam itu mencakup perjalanan hidup keluarga dan dirinya dari desa kecil Toto Harjo di Way Ratai, Padang Cermin, Lampung, sampai perjalanan panggilannya hingga terpilih menjadi Uskup Tanjungkarang. Imam kelahiran 4 Juli 1964 dan ditahbiskan imam tahun 1992 itu memegang diploma Islamologi dari Institut Kepausan Studi Arab dan Islam, Roma. Uskup Andreas Henrisusanta SCJ sudah pensiun tanggal 6 Juli 2012, dan tanggal 19 Juli 2013, Paus Fransiskus mengangkat imam itu sebagai Uskup Tanjungkarang. Imam itu akan ditahbiskan uskup tanggal 10 Oktober 2013.***