PEKAN SEBELUM EPIFANI (P)
Santa Elisabeth Anna Bayley Seton; Beata Angela dari Foligno
Bacaan I: 1Yoh. 3:7–10
Mazmur: 98:1.7–8.9; R: 3cd
Bacaan Injil: Yoh. 1:35–42
Pada keesokan harinya Yohanes berdiri di situ pula dengan dua orang muridnya. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: ”Lihatlah Anak domba Allah!” Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus. Tetapi, Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: ”Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: ”Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Ia berkata kepada mereka: ”Marilah dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia; waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: ”Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Ia membawanya kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata: ”Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Renungan
Sesat, menyesatkan, atau penyesatan adalah kata-kata yang dihindari dan dipandang dosa dalam Sabda Tuhan. Kesesatan mendatangkan dosa, karena itu kita perlu berusaha untuk menjauhinya. Karena kita lahir dari Allah, maka kita dapat selalu menjauhkan diri dari kesesatan itu. Kita tetap membutuhkan Allah, agar dijauhkan dari kesesatan yang sering tidak kita sadari. Terlalu mengandalkan akal saja tidak cukup. Sering kali, keterbatasan akal budi membuat kita kalut, putus asa, mencari solusi instan, atau membiarkan diri terjerumus dalam hal-hal yang bersifat negatif. Kedekatan dengan Tuhanlah yang membuat kita tidak mudah terjerumus ke dalam kesesatan tersebut.
Kehadiran Yesus ke dunia merupakan tanda kerinduan Allah kepada manusia. Allah telah membuka pintu kepada kita. Inilah saat bagi kita untuk semakin dekat dengan-Nya. Sabda Tuhan Yesus dalam alkitab memastikan apa yang harus kita lakukan. Kita bisa belajar mendekatkan diri dengan Allah setiap hari melalui sabda-Nya. Jika kita sampai pada pengenalan mendalam, Tuhan tentu menghargai dan memberkati kita seperti Yesus telah memberkati Petrus (bdk. Yoh. 1:42)
Ya Allah, aku mau semakin mendekatkan diriku kepada-Mu. Aku mohon rahmat Roh Kudus, agar aku tekun membaca Kitab Suci dan merenungkannya, sampai aku mengenal-Mu semakin dalam. Terpujilah