“Yesus Kristus adalah Tuhan Allah kita. Dia telah mati dan bangkit dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi.” Kebenaran inti dari iman kita itu hendaknya selalu menjadi yang terdepan dan pusat dalam hidup kita, dengan selalu dan di mana saja memberi kesaksian tentang ketuhanan-Nya dan tentang kemenangan-Nya atas kematian.
Perkataan-perkataan itu merupakan tema dan fokus utama homili Paus Fransiskus pada hari Minggu pagi, 25 September 2016, dalam Misa yang dirayakan untuk merayakan Yubileum Katekis, pada hari Minggu Minggu Biasa ke-26 dan Yubileum Katekis dalam Tahun Yubileum Tahun Luar Biasa Belas Kasih.
“Tuhan Yesus telah bangkit, Tuhan Yesus mengasihi kalian, dan Ia telah memberikan hidup-ya untuk kalian; bangkit dan hidup, dia dekat dengan kalian dan menanti kalian untuk setiap hari. Kita tidak boleh melupakan hak ini,” kata Paus Fransiskus seraya menegaskan pernyataan pertama yang merupakan pewartaan Paskah itu.
Bacaan-Bacaan Hari itu, terutama Injil hari Minggu, yang berisi perumpamaan tentang orang miskin, Lazarus, dan orang kaya, mengajarkan kita bagaimana Tuhan melihat dan peduli – melalui kita – orang-orang yang diabaikan dan dibuang oleh dunia – dan bagaimana Dia memberi kita kesempatan, misi dan tugas untuk membawa Kabar Baik kepada mereka yang paling membutuhkannya, jelas Paus.
Selanjutnya Bapa Suci mengatakan, “Pada Yubileum Katekis ini, kita diminta untuk tidak bosan membuat pesan utama tentang iman itu sebagai yang terdepan dan pusat: Tuhan telah bangkit. Tidak ada yang lebih penting; tidak ada yang lebih jelas atau lebih relevan daripada ini. Dalam iman, semuanya menjadi indah kalau dikaitkan dengan perhiasan indah di tengah meja ini, jika disirami oleh pewartaan Paskah. Namun, kalau pesan itu tetap diasingkan maka arti dan kekuatannya akan hilang.”
“Dengan demikian, para katekis terkasih, saudara-saudara terkasih,” lanjut Paus Fransiskus, “semoga Tuhan memberi kita kasih karunia yang akan diperbarui setiap hari dengan sukacita pewartaan pertama kepada kita: Yesus mati dan bangkit, Yesus mengasihi kita secara pribadi! Semoga Dia memberikan kepada kita kekuatan untuk hidup dan untuk mewartakan perintah kasih, seraya mengalahkan kebutaan atas penampakan, dan kesedihan duniawi. Semoga Dia membuat kita peka terhadap orang miskin, yang bukan merupakan kata-kata tambahan dalam Injil melainkan halaman penting, yang selalu terbuka lebih dulu.” (pcp berdasarkan Radio Vatikan)
Mantap….