Sebelum fajar menyingsing, para peziarah Katolik dari seluruh dunia, banyak di antara mereka menderita sakit atau cacat, sudah di tiba di Lourdes. Mereka berbondong-bondong datang ke Lourdes untuk menghadiri prosesi lilin pada malam Pesta Santa Maria Diangkat ke Surga. Namun, kedatangan mereka di hari Senin 15 Agustus 2016 mendapat pengamanan yang luar biasa setelah serangan ekstremis baru-baru ini.
Menurut laporan Associated Press, tentara dan polisi bersenjata berpatroli di stasiun kereta api, pusat kota dan di dalam tempat kudus di Lourdes, tempat seorang gadis desa abad ke-19 melihat penampakan Perawan Maria.
Saat sebuah helikopter berputar-putar di atas kepala, para pengunjung yang membawa lilin-lilin dan spanduk-spanduk terus mengalir ke arah gua dan alun-alun basilika yang terhampar luas. Tampaknya mereka tidak terpengaruh oleh pembatasan keamanan baru atau serangan yang baru-baru terjadi.
Massa mulai berkumpul di tempat kudus itu sebelum fajar menyingsing untuk mengikuti serangkaian Misa. Perayaan di dalam beberapa bahasa berbeda di lapangan terbuka merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga.
Ribuan orang menghadiri prosesi lilin pada hari Minggu malam, meskipun rute prosesi dikurangi dibandingkan dengan tahun lalu guna memastikan keamanan yang lebih baik.
Otoritas Perancis sudah merencanakan keamanan ekstra untuk liburan tahunan itu, tapi kekhawatiran meningkat setelah terjadi serangkaian serangan di bulan Juli,  terutama pembunuhan tanggal 26 Juli 2016 atas Pastor Jacques Hamel di Saint-Étienne-du-Rouvray, Normandia.
Pejabat-pejabat Lourdes menolak untuk membatalkan ziarah tahun ini, meskipun beberapa festival musim panas lain di seputar Prancis telah dibatalkan.
Untuk mencapai tempat kudus Lourdes, para peziarah mengulurkan tas mereka untuk pemeriksaan berulang-ulang, dan pihak berwenang menyalurkan pengunjung melalui tiga titik akses, dikurangi dari tahun lalu.
Jalan-jalan ditutup agar pejalan kaki, beberapa orang menggunakan kursi roda, bisa mencapai lokasi tanpa hambatan. Serangan mobil menjadi keprihatinan baru setelah seorang sopir menabrakkan truknya kepada orang-orang yang sedang bersukaria merayakan Bastille Day di Nice bulan lalu, dengan menewaskan 85 orang.
Hampir 300 pasukan tambahan dibawa ke Lourdes, Â termasuk tim intervensi mobile, tentara, regu bom, unit-unit anjing, guna membantu pasukan lokal, sehingga kehadiran keamanan di sana secara keseluruhan meningkat menjadi lebih dari 500 orang.
Gereja Katolik telah mengakui puluhan mukjizat terjadi di Lourdes sejak warga desa Bernadette Soubirous, yang sementara mengumpulkan batu di gua itu tahun 1858, menyaksikan penampakan Perawan Maria. (pcp berdasarkan Associated Press)