PEKAN BIASA XVI (H)
Santa Agnes; Santo Augurius dan Eulogius;
Santo Laurensius dari Brindisi
Bacaan I: Yer. 2:1-3.7-8.12-13
Mazmur: 36:6-7ab.8-11; R:10a
Bacaan Injil: Mat. 13:10-17
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: ”Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perumpamaan?” Jawab Yesus: ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perumpamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Renungan
Yeremia menyampaikan kesalahan umat Israel. Mereka yang dulunya baik dan dikasihi Tuhan di padang gurun, kini ketika mereka telah tinggal enak di Israel, mereka melanggar perintah-Nya: Umat berbuat jahat meninggalkan Tuhan, para nabi bernubuat demi Baal, dan para imam tidak lagi menjalankan hukum Tuhan.
Yesus juga menyampaikan kesalahan bangsa-Nya. Rahasia Kerajaan Surga yang disampaikan-Nya tidak mereka terima. Mereka mendengar, tapi tidak mengerti; mereka melihat, tapi tidak menanggap. Hati mereka menebal, telinga mereka berat mendengar, dan mata mereka tertutup. Kemapanan hidup membuat mereka tidak mau bertobat.
Kita juga sering sulit menerima ajaran Tuhan. Kenikmatan, kemapanan hidup, banyak dan mudahnya fasilitas hiburan, membuat kita tidak menjalankan ajaran Tuhan dan kebiasaan yang baik. Suara panggilan Tuhan tak lagi terdengar atau sengaja tidak dihiraukan oleh karena kita sibuk dengan urusan dunia ini, hingga dengan tanpa bersalah kita mengabaikan hati nurani dan mengkerdilkan kehidupan batin kita sendiri. Banyak orang sekarang ini enggan menghadiri pertemuan lingkungan, pembahasan Kitab Suci, dan pembinaan rohani. Orang-orang muda asyik dengan kesenangan sendiri dan hanya sedikit saja yang aktif di Gereja. Semoga kita tidak termasuk salah satu di dalamnya.
Tuhan, ampunilah aku yang terlalu sibuk dengan diri sendiri sampai lalai merawat jiwaku. Semoga hatiku tergerak untuk meluangkan waktu bagi-Mu dan terlibat aktif dalam kehidupan menggereja. Amin.