Selasa, November 26, 2024
25.9 C
Jakarta

Paus Fransiskus bertemu Imam Besar dari Masjid Al-Azhar dari Kairo

Paus bertemu Imam Besar Ahmed al Tayyeb

Paus Fransiskus bertemu dengan Imam Besar Masjid  Al-Azhar dari Kairo, Ahmed al Tayyeb, di Vatikan, 23 Mei 2016. Peristiwa itu adalah perjumpaan pertama antara seorang Paus dan Imam Al-Azhar, yang dianggap oleh banyak umat Muslim sebagai otoritas tertinggi dalam Islam Sunni.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Pers Tahta Suci, pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Al-Azhar, yang memimpin Masjid Al-Azhar dan Universitas Al-Azhar dari Mesir, yang dianggap sebagai institusi teologis-akademik paling berkuasa dalam Islam Sunni, berlangsung sekitar 30 menit dan diskusi mereka “sangat ramah.”

Setibanya di Vatikan, Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Kardinal Jean-Louis Tauran, dan Sekretaris dari dikasteri yang sama, Uskup Miguel Ángel Ayuso Guixot, menyambut Imam Besar itu dan kemudian menemaninya untuk audiensi dengan Paus.

Kedua pemimpin agama itu, tulis pernyataan itu, mengakui “besarnya arti pertemuan baru ini dalam rangka dialog antara Gereja Katolik dan Islam.” Mereka juga membahas “komitmen bersama dari para pemimpin dan umat beriman dari agama-agama besar untuk perdamaian di dunia, penolakan kekerasan dan terorisme, situasi umat Kristiani dalam konteks konflik dan ketegangan di Timur Tengah serta perlindungan mereka.”

Yang masuk dalam delegasi Imam itu adalah Wakil Sekretaris Mesjid Al-Azhar Dr Abbas Shouman, anggota Dewan Ulama Senior dari Universitas Al-Azhar dan Direktur Pusat Dialog Al-Azhar Dr Mahmaoud Hamdi Zakzouk, Penasihat dari Imam Besar Hakim Mohamed Mahmoud Abdel Salam, sekretaris jenderal Akademi Penelitian Islam Dr Mohie Afifi Afifi Ahmed, Penasehat Diplomatik dari Imam Besar Duta Besar Mahmoud Abdel Gawad, Penasehat Tamer Tawfik, dan Sekretaris Kedua Ahmad Alshourbagy. Delegasi itu didampingi oleh Duta Besar Republik Mesir untuk Tahta Suci Hatem Seif Elnasr.

Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus memberi kepada Imam Besar itu sebuah medali dari pohon perdamaian, zaitun, dan satu kopi Surat Ensikliknya tentang lingkungan ‘Laudato si’.

Setelah bertemu Paus, Imam Besar itu dan delegasinya bertemu sebentar dengan Kardinal Tauran dan Uskup Guixot Ayuso.

Ada spekulasi bahwa kunjungan resmi itu akan terjadi sejak Februari setelah sebuah delegasi Vatikan mengunjungi universitas Al-Azhar dan mengungkapkan kesediaan Takhta Suci untuk menyambut Imam Besar itu untuk pertemuan dengan Paus Fransiskus. (pcp berdasarkan laporan Deborah Castellano Lubov dari Zenit.org)

 

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini