Jumat, November 22, 2024
28.1 C
Jakarta

Paus Fransiskus kepada para remaja: Kasih adalah kartu identitas orang Kristen

Yubileum untuk Remaja1

Yang menjadi pusat pesan Paus Fransiskus dalam Misa Yubileum untuk Remaja yang dirayakan pada hari Minggu, 24 April 2016, hanya satu kata semata yakni Kasih.

Paus mengatakan kepada ribuan anak-anak remaja berusia 13 sampai 16 tahun yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus bahwa “kasih, adalah kartu identitas orang Kristen, satu-satunya ‘dokumen’ yang berlaku yang mengidentifikasi kita sebagai orang-orang Kristen. Jika kartu ini sudah mati dan tidak terus-menerus diperbarui,” kata Paus, “kita berhenti menjadi saksi-saksi Master (Yesus).”

Kemudian Paus bertanya kepada para remaja yang berkumpul itu, “Apakah kalian ingin mengalami kasih Yesus? Marilah belajar dari Dia, karena perkataan-perkataan-Nya adalah sekolah kehidupan, sekolah tempat kalian belajar untuk mengasihi.”

Namun, Bapa Suci mencatat, meskipun kasih itu indah dan merupakan jalan menuju kebahagiaan, belum tentu itu merupakan jalan yang mudah. Kasih, kata Paus, menuntut dan membutuhkan usaha.

Tuhan, tegas Paus Fransiskus, adalah murah hati, “Dia memberikan kepada kita persahabatan-Nya yang setia, yang tidak pernah akan Dia ambil kembali. Bahkan jika kalian mengecewakan dan menjauhi Dia, Yesus terus ingin memberikan yang terbaik bagi kalian dan tetap dekat dengan kalian. Dia percaya kepada kalian bahkan lebih daripada kalian percaya kepada diri sendiri.”

Ini sangat penting, kata Paus karena, “ancaman terbesar untuk tumbuh dengan baik berasal dari pemikiran bahwa tidak ada orang yang peduli kepada kami, dari perasaan bahwa kami semua sendirian.”

Dalam homilinya, Paus juga memperingatkan para remaja yang hadir untuk mewaspadai apa yang ia sebut dengan “keinginan naluriah untuk ‘harus memiliki’ apa yang kita rasa enak.” Paus menambahkan, “budaya konsumtif memperkuat kecenderungan ini.”

Bapa Suci juga meminta para remaja untuk “tidak puas dengan yang biasa-biasa saja, dengan ‘hanya ikut arus’, dengan merasa nyaman dan santai.” Para remaja, tegas Paus, harus “skeptis terhadap orang-orang yang ingin membuat kalian percaya bahwa kalian hanya penting kalau bertindak seperti para pahlawan di film-film atau kalau kalian memakai mode yang terbaru.”

Kebahagiaan kalian, lanjut Paus, tak ada harganya. Kebahagiaan “tidak bisa dibeli: itu bukanlah aplikasi yang bisa kalian download di ponsel dan bukanlah update terbaru yang memberi kebebasan dan kehebatan dalam kasih.”

Paus Fransiskus mengajak mereka yang berada di Lapangan Santo Petrus untuk berani dan tegas dalam keputusan mereka karena, “hanya dengan demikian kalian bisa mewujudkan impian terbesar kalian.” Paus menambahkan, “Kalau di usia kalian tidak bisa bermimpi, mereka sudah pensiun, tak bisa buat apa-apa.”

Kasih tidak terjadi karena kita membicarakannya, Paus menggarisbawahi, “tapi ketika kita menjalaninya.” Paus juga mengatakan, “Dalam seni memanjat, yang penting tidak tetap tinggal tanah saat kalian jatuh.”

Bapa Suci mengakhiri homilinya dengan mengatakan kepada para remaja “kalian akan melakukan hal-hal luar biasa jika kalian mempersiapkan diri dengan baik, mulai sekarang, dengan menjalani sepenuhnya masa mudamu dan semua bakatnya dan tanpa kuatir akan kerja keras. Jadilah seperti juara olah raga, yang mencapai tujuan yang tinggi dengan usaha dan pratek sehari-hari yang tenang.”(pcp berdasarkan Radio Vatikan)

Yubileum untuk Remaja

Yubileum untuk Remaja2

Yubileum untuk Remaja4

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini