Sabtu, November 23, 2024
26.9 C
Jakarta

Kamis, 17 Maret 2016

Yesus-akan-dilempari-batu

PEKAN PRAPASKAH V (U)
Santo Patrisius; Santo Gertrudis dari Nivelles;
Yusuf dari Arimatea

Bacaan I: Kej. 17:3-9

Mazmur: 105:4-5.6-7.8-9; R:8a

Bacaan Injil: Yoh. 8:51-59

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi: ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya.” Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: ”Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?” Jawab Yesus: ”Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita.” Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: ”Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada.” Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.

Renungan

Pertentangan Yesus dengan orang-orang Yahudi semakin memuncak. Komunikasi di antara keduanya semakin tidak sambung. Sudut pandang pemikiran keduanya berbeda. Maka apa pun yang dikatakan Yesus, tidak dimengerti oleh orang-orang Yahudi. Kondisi ini semakin membuat orang-orang Yahudi geram.

Setidaknya ada dua hal yang Yesus katakan. Yang pertama soal janji kehidupan kekal. Yesus bersabda, ”Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut selama-lamanya.” Yesus berbicara soal kehidupan kekal, soal hidup setelah mati; sementara orang-orang Yahudi hanya berpikir soal hidup manusiawi, soal tarik-ulur napas belaka.

Hal kedua mengenai kesejajaran Yesus dengan para Nabi. Yesus berbicara soal ke-Allah-an diri-Nya. Ia sudah ada sebelum para nabi dan keberadaan-Nya melebihi para nabi. Sayang sekali, orang-orang Yahudi hanya memandang Yesus sebagai manusia biasa yang belum genap lima puluh tahun dan pasti berbeda dari para nabi.

Apabila orang-orang Yahudi sungguh mengimani bahwa mereka adalah keturunan Abraham, bapa leluhur umat Allah, maka mereka akan semakin mengerti sabda Yesus dan jati diri-Nya. Keilahian Yesus dengan karya dan sabda-Nya akan mereka pahami sebagai kepenuhan sabda para nabi yang telah mereka baca. Sejak menerima Yesus sebagai Juruselamat kita, kita sudah tidak meragukan lagi jati diri-Nya. Hanya jika kita setia menuruti firman-Nya, kita akan selamat.

Ya Tuhan, ajarilah aku untuk semakin memahami sabda-Mu dan perkenankanlah aku kelak bersatu dengan Dikau dalam kehidupan abadi. Amin.

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini