PEKAN BIASA IV (H)
Santo Dorothea dan Theophilus;
Peringatan Wajib Santo Paulus Miki, Imam dan kawan-kawan Martir
Bacaan I: 1Raj. 3:4-13
Mazmur: 119:9.10.11.12.13.14; R: 12b
Bacaan Injil: Mrk. 6:30-34
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu, mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka: ”Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Renungan
Raja Salomo dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana dan sekaligus rendah hati dan taat pada Allahnya. Di hadapan Allahnya dia merasa kecil dan tak berdaya. Sebagai bukti imannya kepada Allah, Salomo senantiasa mempersembahkan korban bakaran. Allah sangat senang dengan tindakan nyata yang menunjukkan iman yang penuh. Dengan sikapnya itu Salomo memperlihatkan kebesarannya, karena hal ini bagi Allah adalah suatu kebijaksanaan sejati.
Kebijaksanaan Yesus kelihatan juga dalam keputusan-Nya. Yesus dan para rasul tahu benar akan arti kehadiran Yesus bagi banyak orang yang mencari-Nya. Walaupun sesungguhnya mereka sudah lelah, tetapi hati mereka tetap tergerak oleh belas kasih dan kepedulian. Mereka pun membagikan berkat dan menyembuhkan banyak orang. Mereka tahu bahwa dengan berbuat baik maka Allah diperlihatkan secara nyata kepada banyak orang.
Bacaan hari ini mengajak kita untuk menunjukkan iman secara lebih nyata. Kita diajak untuk bersikap bijaksana dalam hidup ini. Melayani Tuhan itu sesuatu yang besar, membutuhkan perngorbanan dan kebijaksanaan.
Ya Allah, berilah aku hati yang bijaksana agar dapat memilih segala yang baik dalam hidupku, yang membawa aku pada keselamatan dan menyenangkan hati-Mu. Amin.