Jumat, November 22, 2024
27.8 C
Jakarta

Senin, 28 Desember 2015

 Kanak-kanak-suci-702x336

HARI KE-4 OKTAF NATAL 

Pesta Kanak-Kanak Suci (M)

Bacaan I: 1Yoh. 1:5–2:2

Mazmur: 124:2-3.4-5.7b-8; R:7a

Bacaan Injil: Mat. 2:13-18

Setelah orang-orang majus itu berangkat, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: ”Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.” Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir, dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: ”Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.” Ketika Herodes tahu, bahwa ia telah diper­dayakan oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang dapat diketahuinya dari orang-orang majus itu. Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: ”Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.”

Renungan

Cerita Injil pada Pesta Kanak-Kanak suci hari ini mengingatkan kita pada sejarah masa lalu Israel ketika berada di tanah pembuangan, teristimewa peristiwa pembunuhan anak-anak Israel. Dari sekian bayi yang terselamatkan, muncullah Musa yang akhirnya membawa mereka dari perbudakan Mesir.

Yesus dilukiskan sebagai Hamba Yang Menderita dari Perjanjian yang Baru. Sebagaimana halnya Musa yang menuntun Israel dari perhambaan Mesir, Yesus pun datang untuk menyelamatkan kaum-Nya yang tertindas dari perhambaan dosa. Di sisi lain, agaknya Matius dalam Injilnya hendak menyamakan Yesus dengan Yeremia, nabi yang mewartakan harapan baru pada masanya. Yeremia yang menderita karena pewartaannya kini dihidupkan kembali dalam diri Yesus, Hamba Yang Menderita.

Dalam dunia dewasa ini, pengakuan akan Yesus sebagai Tuhan membawa konsekuensi besar bagi seorang beriman. Beriman kepada-Nya dan mengakui Allah sebagai Terang Kehidupan dapat membawa orang-orang percaya pada derita bahkan kematian. Kemartiran Kanak-Kanak Suci hari ini kiranya semakin meneguhkan iman kita akan Yesus Sang Penyelamat.

Ya Tuhan, berilah aku iman yang teguh. Kuatkanlah aku untuk memberi kesaksian tentang Engkau di mana pun aku berada. Amin.

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini