Hujan tidak membuat orang meninggalkan Lapangan Santo Petrus. Lebih dari 50 ribu, termasuk Presiden dan Perdana Menteri Italia, Sergio Mattarella dan Matteo Renzi, serta Raja Albert II dari Belgia bersama Ratu Paola, tetap mengikuti Misa Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Dosa yang dipimpin Paus Fransiskus, 8 Desember 2015, yang mengawali pembukaan Pintu Suci di Basilika Santo Petrus, peresmian Yubileum Kerahiman.
Dalam homilinya, Paus Fransiskus menyoroti keutamaan rahmat. “Kalau hanya dosa yang dipersoalkan, maka kita akan menjadi ciptaan yang paling menyedihkan,” kata Paus Fransiskus. “Tapi kemenangan kasih Kristus yang dijanjikan membungkus semuanya dalam kerahiman Bapa … Perawan Maria yang Dikandung Tanda Dosa berdiri di depan kita sebagai saksi istimewa atas janji ini dan atas pemenuhannya.”
Selanjutnya Bapa Suci mengatakan bahwa Tahun Suci “itu sendiri adalah karunia rahmat” dan “Melewati Pintu Suci berarti menemukan kembali kerahiman yang tak terbatas dari Bapa yang menyambut semua orang dan secara pribadi pergi menjumpai setiap mereka.”
Paus Fransiskus mengakhiri homilinya dengan mengatakan “saat kita melewati Pintu Suci itu, kita juga ingin mengenang pintu lain, yang dibuka oleh para Bapa Konsili Vatikan II untuk dunia lima puluh tahun yang lalu.”
Paus Fransiskus mengatakan, peringatan itu tidak hanya bisa dikenang karena warisan dokumen-dokumen Konsili, tetapi harus juga mengenang “perjumpaan” yang terjadi dalam Konsili.
“Yubileum menantang kita untuk keterbukaan ini, dan menuntut agar kita tidak mengabaikan semangat yang muncul dari Konsili Vatikan II, semangat orang Samaria, sebagaimana diungkapkan oleh Yang Terberkati Paulus VI di akhir Konsili itu,” kata Paus seraya berdoa “Semoga hari ini ketika melewati Pintu Suci itu kita bertekad membuat diri kita sendiri berbelas kasih seperti Orang Samaria yang Baik Hati.”
Setelah Misa, Paus Fransiskus membuka Pintu Suci Basilika Santo Petrus, di mana ia bertemu dengan pendahulunya, Paus Emeritus Benediktus XVI, yang ia peluk.
Yubileum akan dilanjutkan hari Minggu ini, ketika Paus Fransiskus membuka Pintu Suci di Katedralnya, Basilika Santo Yohanes Lateran, dan uskup-uskup seluruh dunia membuka Pintu-Pintu Suci di Katedral-Katedral mereka masing-masing, serta Gereja-Gereja lain yang sudah ditunjuk untuk itu. (paul c pati berdasarkan Radio Vatikan)
Yesus Engkaulah Andalan ku,
Yesus, I’m trust in You