Bandung Diocese Youth Day atau (BDYD) ketiga sudah berakhir. Ribuan peserta dari paroki-paroki, sekolah-sekolah dan kelompok-kelompok kategorial se-Keuskupan Bandung sudah pulang dan “siap untuk diutus” seperti ajakan Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC dalam Misa di hari terakhir.
Menurut Panitia BDYD 2015, ribuan peserta yang hadir di aula BTC dan Sabuga Bandung, 17-18 Oktober 2015, pulang “dengan rasa kebanggaan lebih sebagai sebagai OMK, jejaring mereka kesatuan OMK Keuskupan Bandung terjalin, dan tugas perutusan mereka sebagai OMK disadari.”
Selain itu, Kristiana Widianti mengamati, BDYD 2015 menjadi peluang bagi peserta untuk membuka perspektif OMK dari lingkup paroki dan Dekanat. “BDYD 2015 menjadi ajang bertukar pikiran dan saling mendukung bagi OMK setiap paroki dan kategorial di Keuskupan Bandung,” katanya.
Diceritakan, berbagai games perkelompok dengan anggota dari paroki, sekolah atau kelompok berbeda membuka kegiatan itu, bahkan Tim Komkep Keuskupan Bandung menampilkan kabaret bertema “Baper vs Buper” yang bercerita tentang apa yang biasa terjadi dalam OMK.
Sharing dan talk show menampilkan Yayasan Dokter Peduli yakni dokterSHARE, organisasi kemanusiaan nirlaba yang memfokuskan diri pada pelayanan kesehatan dan bantuan kemanusiaan, dan berdiri pada 19 November 2009. Selain itu ditampilkan Riko Ariefano, seorang suami dan wirausahawan yang pekerja di kebun anggur Tuhan dan telah melayani orang muda selama 20 tahun.
“Keseruan acara hari Sabtu membuat semua peserta bersemangat dan mengobarkan semangat BDYD dengan menggaungkan hastag ‘kan lu OMK juga’. Hari pertama ditutup dengan Adorasi Sakramen Mahakudus yang dipimpin Vikjen Keuskupan Bandung Pastor Yustinus Hilman Pujiatmoko Pr.
Setelah Misa yang dipimpin Mgr Antonius Subianto Bunjamin di hari kedua, teman-teman OMK membawakan drama musikal. “Kegembiraan dan sukacita tidak hanya berhenti sampai di situ, karena seluruh peserta BDYD 2015 dengan semangat menyanyikan theme song BDYD.”
Expo OMK di halaman Sabuga mempresentasikan berbagai informasi OMK Paroki maupun Dekanat, bahkan budaya asal daerah paroki mereka, serta kegiatan OMK Kategorial. Band-band OMK Paroki Keuskupan Bandung tetap bergama menggaungkan hastag ‘kan lu OMK juga’.(kw)