Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Pastor Samuel Pangestu Pr mengajak umat Katolik untuk selalu menumbuhkan rasa peduli kepada sesama di sekitar yang sedang mengalami kesulitan ekonomi dan memerlukan bantuan lainnya, sehingga mereka memiliki kehidupan layak dan menikmati kesejahteraan sesuai dengan harapan setiap orang.
“Pada prinsipnya umat Katolik hadir untuk membawa kebaikan bagi sesama di sekitarnya,” kata Pastor Samuel Pangestu dalam homili Misa Pesta Pelindung Paroki Santa Helena, perayaan Bunda Maria Diangkat ke Surga, dan Penerimaan Sakramen Penguatan bagi 182 umat di Paroki Santa Helena, Kompleks Taman Permata Lippo Village, Tangerang, Banten, 16 Agustus 2015.
Kepada sekitar 800 umat yang menghadiri perayaan Ekaristi, dengan konselebran Kepala Paroki Santa Helena Pastor Barnabas Nono Juarno OSC dan pastor rekan Pastor Eduard Daeli OSC dan Pastor Gratianus Boby OSC, Pastor Pangestu bercerita tentang kunjungannya bersama Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo ke sejumlah tempat di mana umat Katolik bermukim.
Tempat-tempat yang dikunjungi, cerita imam itu, adalah daerah kumuh dengan kondisi sangat memprihatinkan, ada yang di pinggiran bantaran kali dan ada yang berada tidak jauh dari tempat sampah. “Kondisi ekonomi mereka sangat memerlukan bantuan dari semua pihak. Kehidupan mereka sangat sederhana dan memerlukan bantuan dari paroki di mana umat itu berada.”
Kehidupan menggereja, tegas vikjen itu, bukan hanya kehidupan yang berhubungan dengan liturgi dan doa yang khusyuk melainkan juga kehidupan nyata yang membutuhkan uluran tangan dan kepedulian dari semua pihak. “Sikap peduli, empati, dan turut bertanggungjawab menjadi kewajiban pengikut Yesus,” kata imam itu.
Yesus, yang menjadi perwujudan karya keselamatan Allah, lanjut Pastor Pangestu, memberikan perhatian kepada sesama, misalnya membangkitkan orang yang telah mati, menyembuhkan berbagai penyakit seperti kusta, lumpuh dan sebagainya. “Kehadiran Yesus menjadi sempurna ketika melakukan berbagai mujizat untuk memberikan pertolongan atau bantuan kepada orang lain,” tegas imam itu.
Pastor Pengestu juga mengajak umat Katolik untuk meneladani Bunda Maria yang senantiasa hidup dalam Roh Kudus. “Artinya, Bunda Maria membiarkan dirinya dituntun oleh Roh Kudus sehingga dengan setia melakukan kehendak Allah.”
Bunda Maria Diangkat ke Surga, jelas imam itu, menandakan bahwa Maria mendapatkan rahmat sukacita dalam seluruh kehidupannya. Melihat kesetiaan Maria yang diangkat menjadi Bunda Gereja, imam itu mengajak umat untuk selalu setia kepada Tuhan karena pasti Tuhan menepati janji-Nya.
Pastor Pangestu mengajak para krismawan untuk selalu mengandalkan Tuhan melalui doa dan renungan-renungan. “Zaman ini, segelintir orang mengandalkan keduniwian seolah-olah harta menjadi segalanya, akhirnya secara sadar mereka menyingkirkan Allah dari kehidupan,” kata imam itu seraya mengajak parfa krismawan agar setelah menerima Sakramen Penguatan mereka selalu hidup dalam doa, pengharapan dan penuh kasih. (Konradus R Mangu)