MERAUKE, Pena Katolik — Umat Paroki Sang Penebus Kampung Baru, Keuskupan Agung Merauke, melaksanakan ziarah bersama menuju Porta Sancta Paroki St. Mikael Kuda Mati sebagai bagian dari perayaan Tahun Yubelium. Ziarah ini menjadi puncak rangkaian kegiatan yang diawali dengan penerimaan Sakramen Tobat di setiap lingkungan pada 9 Desember 2025.
Romo Cristofel Dedy Andries MSC menjelaskan bahwa ziarah ke Porta Sancta bertujuan agar umat Katolik memperoleh indulgensi khusus di masa Yubelium. “Ziarah bisa dilakukan secara pribadi, keluarga, maupun kelompok besar seperti Paroki Sang Penebus. Kami memilih berjalan dalam hening sebagai bentuk ziarah sinodal, bukan sekadar diam, melainkan doa aktif dalam hati,” ungkapnya.
Ia menambahkan, ziarah Yubelium berbeda dengan ziarah Bulan Maria. Dalam ziarah Yubelium, umat diajak untuk berdoa sambil berjalan tanpa bunyi-bunyian, menjaga intensi pribadi sekaligus kebersamaan sebagai gerakan iman.
Perjalanan Ziarah
Ketua Dewan Paroki Sang Penebus, Fransiskus Kamim, menyampaikan bahwa ziarah dimulai pukul 15.00 dari halaman gereja Paroki Sang Penebus. Rombongan berarak melalui Jl. Kompi, Jl. Domba I–IV, menanjak ke Jl. Cigombong, lalu menurun ke Jl. Kuda Mati hingga tiba di Gereja St. Mikael.
Sesampainya di lokasi, rombongan peziarah berlutut bersama sebelum diterima oleh pengurus Dewan Paroki St. Mikael. Acara kemudian dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Cristofel Freddy Andries MSC.
Sekitar 300 umat turut serta dalam ziarah yang menempuh jarak kurang lebih dua kilometer. Meski tidak semua umat hadir, jumlah peserta dianggap cukup untuk menunjukkan semangat kebersamaan. “Terima kasih kepada umat yang bersedia mengikuti ziarah Porta Sancta. Kehadiran ini menjadi tanda iman yang hidup di tengah komunitas,” ujar Fransiskus Kamim.
Ziarah Yubelium ini menegaskan kembali makna perjalanan iman umat Katolik: berjalan bersama dalam doa, menjaga intensi pribadi, dan memperoleh rahmat indulgensi sebagai tanda pengharapan baru. (Agaitus Batbual/Merauke)



