Kamis, November 13, 2025

Santo Josaphat: “Pencuri Jiwa” yang Menghidupkan Persatuan Gereja

KYEV, Pena Katolik – Di tengah gejolak besar Gereja pada abad ke-16, khususnya di wilayah Ukraina yang terpecah antara kelompok Kristen yang ingin tetap terpisah dari Roma dan mereka yang mendambakan persatuan dengan Paus, muncul sosok luar biasa: Santo Josaphat. Ia dijuluki “pencuri jiwa” bukan karena tipu daya, melainkan karena keberhasilannya membawa banyak orang kembali ke pelukan Gereja Katolik melalui kesaksian hidup yang kudus dan penuh kasih.

Josaphat awalnya tumbuh dalam tradisi yang menolak persatuan dengan Roma. Namun, sejak kecil ia sudah menunjukkan kehidupan yang saleh dan ketertarikan mendalam pada kebenaran dan kemuliaan Allah. Ia terpesona oleh liturgi Slavia, tetapi lebih dari itu, ia mencari Tuhan yang hidup. Ketertarikan ini membawanya kepada Gereja Katolik, yang ia yakini sebagai rumah sejatinya karena baptisan yang valid telah ia terima.

Setelah ditahbiskan sebagai imam, Josaphat menghayati panggilan ilahi untuk memulihkan kesatuan Gereja. Ia tidak mengandalkan debat teologis semata, tetapi menyusun argumen dari kitab liturgi dan ajaran para Bapa Gereja yang akrab bagi umat Timur. Dengan pendekatan lembut namun tegas, ia memimpin dengan teladan hidup: kesucian, kemiskinan, dan kemurahan hati. Ia bahkan rela menggadaikan jubah uskupnya demi membantu kaum miskin.

Sebagai Uskup Polotsk, Josaphat memperluas karya kerasulannya dan berhasil membawa kembali banyak jiwa dari berbagai lapisan masyarakat—petani, pedagang, bangsawan, hingga pejabat. Keberhasilannya begitu besar hingga lawan-lawannya menjulukinya “pencuri jiwa,” karena ia “mencuri” hati umat untuk kembali kepada Kristus dan Gereja-Nya.

Santo Josaphat menjadi teladan bahwa persatuan Gereja bukanlah hasil paksaan, melainkan buah dari dialog, kesaksian hidup, dan kasih yang nyata. Ia mengingatkan kita bahwa misi Gereja adalah merangkul, bukan memecah; membangun, bukan menghakimi. Dalam dunia yang masih sering terpecah, semangat Josaphat tetap relevan: menjadi pencuri jiwa demi keselamatan, bukan demi kekuasaan.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini