Kamis, Oktober 23, 2025

Bacaan dan Renungan Selasa 28 Oktober 2025, Pesta St. Simon dan Yudas (Merah)

Bacaan I: Ef. 2:19-22

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah

Mazmur 19:2-3,4-5

Refrain: Di seluruh dunia (bumi) bergemalah suara mereka.

Mazmur (oleh pemazmur):

  1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
  2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil

Refrain: Aleluya, Aleluya, Aleluya 2x

Ayat (oleh solis): Allah, Tuhan kami, Engkau kami puji dan kami muliakan.

Kepada-Mu paduan para rasul bersyukur, ya Tuhan.

Bacaan Injil – Lukas 6:12-19

Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul.

Mereka itu ialah: Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, Andreas saudara Simon, Yohanes dan Yakobus, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.

Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya, dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dari daerah pantai Tirus dan Sidon.

Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

***

Yesus Memilih Kedua Belas Rasul

Yesus naik ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Pagi harinya, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dua belas orang di antara mereka untuk disebut rasul. Momen ini menyingkapkan betapa seriusnya Yesus dalam mengambil keputusan penting—Ia tidak bertindak tergesa-gesa, melainkan menempatkan doa sebagai fondasi dari setiap langkah perutusan-Nya.

Yesus memberi teladan bahwa doa bukan sekadar rutinitas rohani, melainkan napas kehidupan dan sumber kekuatan dalam discernment (pembedaan roh). Sebelum memilih para rasul yang akan menjadi rekan sejalan dalam karya keselamatan, Yesus menyatu dengan kehendak Bapa. Ini mengingatkan kita bahwa panggilan dan pelayanan bukan berasal dari kehendak manusia, melainkan dari rahmat Allah yang bekerja dalam keheningan doa.

Setelah berdoa, Yesus turun dari bukit dan menjumpai orang banyak yang datang dari berbagai daerah. Mereka datang untuk mendengar sabda-Nya dan memperoleh kesembuhan. Kuasa yang mengalir dari diri Yesus menyentuh mereka semua. Inilah buah dari hidup yang tertanam dalam doa: kasih yang mengalir, kesembuhan yang terpancar, dan damai yang menjangkau banyak orang.

Dari cerita ini, kita bisa melihat ada dua sikap Yesus: pertama, berakar dalam doa yang mendalam; kedua, berbuah dalam pelayanan yang nyata. Kita hidup di dunia yang sering menuntut keputusan cepat dan hasil instan, namun Yesus mengajarkan ritme rohani yang berbeda—diam bersama Allah terlebih dahulu, agar setiap tindakan kita lahir dari kehendak-Nya, bukan sekadar ambisi pribadi.

Ketika kita mulai hari dengan doa, kita menyerahkan arah dan isi perjalanan kepada Allah. Ketika pelayanan kita lahir dari perjumpaan dengan-Nya, maka kita pun menjadi saluran kasih dan penyembuhan bagi sesama. Seperti para rasul, kita juga diutus untuk menghadirkan wajah Kristus yang penuh belas kasih di tengah dunia yang haus akan harapan dan damai.

Doa Penutup

Tuhan Yesus yang penuh kasih, ajarilah kami untuk menjadikan doa sebagai pusat kehidupan kami. Seperti Engkau yang selalu bersatu dengan Bapa sebelum melangkah, semoga kami pun selalu mencari kehendak-Mu dalam setiap keputusan. Curahkanlah Roh Kudus-Mu agar kami mampu melayani dengan hati yang tulus dan penuh belas kasih. Jadikanlah kami saksi kasih-Mu yang membawa penghiburan, kesembuhan, dan damai bagi sesama. Semoga setiap karya dan pelayanan kami berakar dalam doa, dan berbuah dalam cinta yang nyata. Dalam nama-Mu kami berdoa. Amin.

***

Santo Simon dan Yudas, Rasul

Pesta kedua rasul ini dirayakan bersama hari ini, (mungkin) karena nama keduanya selalu disebutkan serentak berurutan dalam Injil-injil Sinoptik (Mat 13:55; Mrk 3:18 dan 14:3; Luk 6:16) dan karena keduanya sama-sama mengalami nasib sebagai martir di negeri Persia (sekarang: Iran).

Simon, selain dikenal sebagai saudara sepupu Yesus, juga dikenal sebagai saudara rasul Yakobus Muda dan Yudas (Lih. Mat, 13:55). Ia dijuluki ‘Si Zelot’, yang berarti ‘yang rajin’, ‘yang meluap semangatnya’ dalam mempelajari dan menaati Hukum Taurat Yahudi. Gelaran ini diberikan juga barangkali karena ia termasuk salah seorang penganut aliran Zelot (lih. Mrk 3:18 dst), yang sangat fanatik berpegang teguh pada Taurat dan yang turut ambil bagian dalam pemberontakan melawan penjajah Romawi tahun 67-70.

Ia orang Kanaan yang dipanggil Yesus menjadi RasulNya. Kisah hidupnya dan karyanya sebagai rasul sama sekali tidak dicantumkan di dalam Injil-injil, kecuali pencantuman namanya. Kita mengetahui sedikit tentang dia dalam tradisi-tradisi kuno. Buku Menologi Santo Blasius menyebutkan bahwa Simon wafat dengan damai di Edessa, Irak. Dalam tradisi Barat yang tertera di dalam Liturgi Romawi disebutkan bahwa ia pernah mewartakan Injil di Mesir, kemudian bergabung dengan Yudas pergi ke Mesopotamia, dan dari sana mereka pergi sebagai misionaris ke negeri Persia, Iran hingga menemui ajalnya sebagai martir bersama Yudas.

Tradisi lain menyebutkan bahwa setelah saudaranya Yakobus, Uskup Yerusalem, dibunuh, rasul lain memilih dia menggantikan Yakobus. Ia memegang jabatan uskup pada tahun 62 hingga kematiannya sebagai martir ketika terjadi penganiayaan umat Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Trayanus pada tahun 107.

Yudas yang disebut juga Tadeus yang berarti ‘yang berani’ adalah saudara rasul Yakobus Muda. Tidak diketahui bagaimana dan kapan Yesus memanggilnya menjadi Rasul. Tradisi mengakui dia sebagai penulis Surat Yudas, yang berisi dorongan semangat dan peneguhan kepada umat Kristen yang berada dalam krisis akhlak pada masa itu. Namun hal ini masih dipersoalkan oleh banyak ahli modern, mengingat Yudas bukanlah seorang yang terdidik baik sehingga mampu menulis sebaik itu. Mungkin ia menyuruh orang lain menuliskannya.

Namanya dimunculkan dalam Injil Yohanes pada waktu Yesus mengadakan Perjamuan Terakhir. Dialah yang bertanya kepada Yesus: “Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau menyatakan diriMu kepada kami; dan bukan kepada dunia?” Jawab Yesus: “Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firmanKu dan BapaKu akan mengasihi dia dan kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.” (Yoh 14:22, 23)

Setelah kenaikan Yesus, tak ada cerita Kitab Suci tentang karya Yudas. Menurut tradisi, Yudas mewartakan Injil di Mesopotamia sebelum bergabung bersama Simon di Persia, di mana keduanya bersama-sama menemui ajal sebagai martir Kristus. Sejarawan Eusebius menyebutkan bahwa ia mempunyai dua orang cucu: Zoker dan Yakobus, yang dihadapkan kepada Raja Domisianus, karena ada laporan bahwa keduanya berasal dari Kerajaan Daud.

Tetapi setelah diketahui bahwa keduanya orang-orang miskin dan sederhana, maka mereka dibebaskan kembali. Santo Yudas dihormati Gereja sebagai pelindung bagi orang-orang yang mengemban tugas-tugas yang sulit.

Doa Penutup Ajarilah kami bahasa cinta-Mu, agar kami dekat pada-Mu ya Tuhanku. Amin

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini