Rabu, Oktober 8, 2025

RIP: Romo Stephanus Istata Raharja

YOGYAKARTA, Pena Katolik – Kabar duka menyelimuti umat Katolik, khususnya di Keuskupan Agung Semarang. Romo Stephanus Istata Raharja telah berpulang ke rumah Bapa di surga pada Minggu, 5 Oktober 2025, pukul 15.40 WIB, di ICU Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) Yogyakarta. Romo Istata meninggal dunia dalam usia 57 tahun, setelah berjuang melawan penyakit kanker kelenjar getah bening.

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Romo Istata sempat menerima Sakramen Perminyakan sebagai tanda penyerahan diri sepenuhnya kepada kasih Tuhan. Dua jam kemudian, Romo yang akrab disapa “Mois” itu berpulang dengan tenang.

Romo Istata lahir di Sleman, 1 September 1968, dan berasal dari Paroki Santo Petrus dan Paulus Klepu, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Ia menempuh jalan panggilan imamatnya dengan penuh ketekunan dan cinta.

Ia menerima Tahbisan Diakon di Kentungan, Yogyakarta, pada 23 Januari 1995, dan kemudian ditahbiskan menjadi Imam pada 8 Juli 1995. Sejak saat itu, Romo Mois dengan setia mempersembahkan hidupnya bagi karya pelayanan Gereja dan umat.

Pelayanan pertamanya dijalani sebagai Vikaris Paroki Panca Arga, Magelang (1997–2001), sebelum kemudian diutus menjadi Pastor Paroki Mlati, Sleman (2001–2005), dan selanjutnya bertugas di Paroki Pugeran, Yogyakarta (2005–2006).

Dedikasi dan semangat pengabdiannya membawanya hingga ke ujung timur Indonesia. Romo Mois diutus untuk berkarya di Keuskupan Manokwari–Sorong, Papua Barat Daya, di mana ia mengabdikan diri selama 12 tahun sebagai dosen di Sekolah Tinggi Pastoral Kateketik Sorong.

Setelah kembali ke Jawa, ia melanjutkan pelayanannya di Banyutemumpang, Sawangan, Kabupaten Magelang. Ia sekaligus dipercaya sebagai Koordinator Komisi Kateketik Keuskupan Agung Semarang (KAS).

Berkarya Lewat Seni dan Kata

Selain dikenal sebagai imam yang hangat dan bersahaja, Romo Mois juga dikenal sebagai seniman, penulis, dan musisi. Ia memanfaatkan dunia digital untuk mewartakan kabar gembira dan menyapa umat melalui kanal YouTube pribadinya, Mois YouTubeChannel.

Di kanal tersebut, Romo Mois membagikan lagu-lagu rohani dan konten seni budaya, seperti pementasan wayang dan musik bernuansa Jawa. Dalam salah satu unggahannya bertanggal 22 Agustus 2025, ia menulis dengan penuh semangat:

“Salam jumpa sahabat-sahabat istimewa. Salam seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem. Dipersembahkan ‘Langgam Nyidam Swarga’ sekadar untuk obat kangen… Tetap semangat selalu. BERKAH DALEM [mois].”

Kini, unggahan itu dipenuhi dengan doa dan ucapan duka dari umat, rekan imam, serta sahabat-sahabatnya, yang mengekspresikan rasa kehilangan atas kepergian sang imam yang penuh talenta dan kasih. Selamat Jalan, Romo Mois.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini