Kamis, September 11, 2025

“Tujuh Rahasia” di Balik Pieta karya Michaelangelo

ROMA, Pena Katolik – Milyaran orang telah melihat Pietà, sebuah patung yang menggambarkan Maria ketika memangku jenazah Yesus. Patung karya Michelangelo ini paling menyentuh dalam seni Katolik. Pembuatannya memiliki sejarah yang sangat menarik.

Di antara karya seni buatan Michaelangelo, Pietà menjadi salah satu yang paling dikenal. Namun, ada beberapa “rahasia” yang mungkin luput dari perhatian orang.

  1. Dibuat Bukan Atas Perintah Seorang Paus

Meski Pietà saat ini disimpan di Basilika St. Petrus, namun bukan seorang Paus yang menyuruh membuat patung itu. Adalah Kardinal Jean de Billheres dari Perancis, yang saat itu mencari “karya marmer paling indah di Roma”. Awalnya, kardinal itu menginginkan patung untuk menghiasi makamnya, kelak kalau ia wafat.

Ia lalu menugaskan Michelangelo, yang saat itu berusia 24 tahun, untuk membuat Pietà. Kardinal Billheres memilih tema yang saat itu populer dalam seni Eropa Utara, yaitu Maria yang menangisi Putranya yang sudah meninggal beberapa saat setelah diturunkan dari salib.

Benar saja, dari buat pikiran Michaelangelo, lahirlah karya yang mengharukan, yang menjadi gambaran spiritual mendalam peristiwa setelah penyaliban.

  1. Satu-Satunya Karya dengan Tanda Tangan Michelangelo

Pietà menjadi satu-satunya karya seni biatan Michaelangelo yang ia beri tanda tangan. Tanda tangan Michaelangelo ada pada bagian pakaian Maria.

Michelangelo memutuskan untuk menandatangani karyanya itu setelah mendengar orang membicarakan patung itu dan menyebut pembuatnya adalah seniman lain. Suatu malam, Michelangelo dilaporkan muncul membawa lampu dan pahat agar tidak ada orang lagi yang akan bertanya pencipta yang sebenarnya dari Pietà.

  1. Pietà diukir dari sepotong marmer Carrara

Pietà dipahat dengan ukuran 5′ 9″ x 6′ 5″ dari bahan sebongkah marmer putih dan biru. Marmer itu berasal dari gua-gua di Carrara, Toskana, Italia. Blok marmer itu ditambang dari dalam di gua.

  1. Pietà dipindahkan ke Basilika Santo Petrus 200 tahun setelah pembuatannya

Selama 200 tahun setelah pembuatannya, Pietà diletakkan di Kapel Santa Petronilla dekat sebuah makam dekat Basilika Santo Petrus. Lokasi inilah yang dipilih Kardinal de Billheres. Di situ juga kardinal asal Prancis itu dimakamkan. Tahun 1699, Pietà dipindahkan ke lokasi saat ini di dalam Basilika Santo Petrus.

  1. Pietà mengunjungi New York tahun 1964

Tahun 1964, Kardinal Fransiskus Joseph Spellman dari AS meminta kepada Paus Yohanes XXIII untuk “menampilkan “membawa” Pietà sebagai bagian dari Pameran Dunia di New York tahun 1964-1965. Vatikan setuju dan menunjuk Edward M Kinney, Direktur Pembelian dan Pengiriman dari Catholic Relief Service, untuk mengatur logistik. Ribuan orang Amerika dan pengunjung pameran dagang itu bisa secara langsung melihat patung, yang dengan aman diletakkan di balik pembatas berupa kaca akrilik yang besar dan tidak mudah pecah dengan bobot lebih dari 4.900 pound.

  1. Maria “terlalu muda”?

Ketika patung itu selesai tahun 1499, para kritikus mengatakan bahwa Maria terlihat sangat anggun tetapi terlalu muda untuk seorang wanita yang merupakan ibu dari seorang pria berusia 33 tahun. Namun, Michelangelo membela pilihan desainnya desainnya ini, “Tidak tahukah kalian, bahwa perempuan yang suci tetap segar lebih daripada yang tidak suci?”

  1. Pietà hampir hancur

Hari Minggu Pentakosta tahun 1972, Laszlo Toth, seorang pria Hongaria yang terganggu mentalnya, melompati pagar Basilika Santo Petrus dan menyerang Pietà. Dia memukul patung itu dengan palu. Aksi orang itu dihentikan oleh petugas keamanan. Akibat 15 pukulan, ada kerusakan mematahkan lengan kiri Maria, ujung hidung, dan sebagian kecil pipi. Vatikan merestorasi patung ini kembali.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini