VATIKAN, Pena Katolik – Paus Leo XIV menyerukan kepada para teolog moral untuk menemukan “sintesis yang seimbang” antara hukum Allah dan dinamika hati nurani serta kebebasan manusia. Seruan ini disampaikan dalam pesan Paus kepada peserta Kongres Internasional Teologi Moral ke-17 yang berlangsung di Bogotá, Kolombia, pada 20–21 Agustus 2025.
Kongres dua hari ini diselenggarakan di Universitas San Alfonso dan mengangkat tema “Etika Abad ke-21: Perubahan dan Konflik dalam Masyarakat, Gender, Kecerdasan Buatan, dan Ekologi Integral.”
Dalam pesannya bertanggal 20 Agustus 2025 yang ditandatangani Kardinal Pietro Parolin, Sekretaris Negara Vatikan, Paus Leo menyatakan harapannya agar kongres ini menjadi kesempatan bagi para teolog untuk merefleksikan tantangan zaman dalam terang wahyu ilahi melalui Yesus Kristus.
Ia mendorong peserta meneladani semangat Santo Alfonsus Maria de Liguori, seorang kudus dan pujangga Gereja yang dikenal sebagai lambang belas kasih Allah. Santo Alfonsus, kata Paus Leo, memiliki sikap yang penuh kasih, pengertian, dan kesabaran terhadap sesama.
Mengakhiri pesannya, Paus Leo XIV memohon perlindungan Santa Perawan Maria, “Takhta Kebijaksanaan,” bagi seluruh peserta kongres dari berbagai negara. Kongres edisi sebelumnya pada tahun 2023 menyoroti tantangan etis dan bioetika pascapandemi Covid-19. Tahun ini, fokus diskusi meluas ke isu-isu moral kontemporer seperti teknologi, keadilan sosial, dan lingkungan hidup dalam konteks global.