Selasa, Agustus 19, 2025

St. Helena, “Penemu” Salib Kristus yang Menjadi Katolik di Usia Lanjut

ROMA, Pena Katolik – Banyak orang mengenal Santa Helena sebagai ibu dari Kaisar Konstantinus Agung, penguasa Romawi yang membuka jalan bagi berkembangnya Kekristenan di Kekaisaran Romawi. Namun, tak banyak yang tahu bahwa Helena baru memeluk agama Kristen di usia lanjut, setelah putranya meraih kemenangan besar dalam sejarah.

Catatan sejarah mencatat bahwa Helena lahir sekitar pertengahan abad ke-3. Namun, ia baru dibaptis dan menjadi pengikut Kristus sekitar tahun 312 Masehi, setelah Konstantinus mengalahkan Kaisar Maxentius dalam pertempuran penting. Saat itu, Helena diperkirakan telah berusia sekitar 65 tahun.

St. Helena hanya hidup sekitar 15 tahun, setelah pertobatannya sebelum wafat. Namun, St. Helena meninggalkan jejak yang luar biasa dalam sejarah Kekristenan. Ia dikenal atas pembangunan banyak gereja suci. Satu lagi, ia dipercaya sebagai tokoh yang menemukan Salib Suci, salib yang diyakini sebagai tempat penyaliban Yesus Kristus. Relikui salib ini kini disimpan di Basilika St. Petrus.

Santa Helena adalah sosok wanita yang mencurahkan seluruh hidupnya ketika telah mengambil keputusan. Setelah menjadi Kristen, ia sepenuhnya mendedikasikan diri untuk menyebarkan iman dan menggunakan pengaruhnya sebagai ibu kaisar untuk membawa kebaikan bagi dunia.

Helena memiliki kecintaan yang besar terhadap Tanah Suci. Dalam catatan Eusebius, disebutkan bahwa ia melakukan perjalanan ke Palestina sebagai bentuk penghormatan dan persembahan kepada Tuhan, Raja segala raja.

Dalam perjalanannya itu, ia menunjukkan penghormatan mendalam kepada tempat-tempat suci yang pernah dilalui Yesus. Ia membangun dua gereja penting, satu di Betlehem, dekat Gua Kelahiran Yesus, dan satu lagi di Bukit Kenaikan dekat Yerusalem.

St. Helena menghiasi gua kelahiran dengan berbagai perhiasan dan ornamen indah sebagai bentuk penghormatan.

Kisah hidup Santa Helena menjadi pengingat bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengenal dan mencintai Tuhan. Masa lalu tak pernah bisa menghalangi seseorang untuk menerima belas kasih dan kasih sayang Allah. Baik usia 9 maupun 99 tahun, rahmat Tuhan tetap tersedia bagi siapa saja yang membuka hati.

Dalam dunia yang sering menilai seseorang dari masa lalunya, Santa Helena berdiri sebagai simbol harapan dan perubahan. Ia membuktikan bahwa hidup yang singkat sekalipun bisa dipenuhi dengan makna dan pengabdian — jika dijalani dengan iman yang sejati.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini