GAZA, Pena Katolik – Di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan di Gaza, sebuah inisiatif doa lintas iman kembali digelar sebagai seruan bagi perdamaian di Tanah Suci. Inisiator Nvena ini adalah The Philos Project, organisasi yang mempromosikan keterlibatan Gereja di Timur Tengah. Organisasi ini mengumumkan dimulainya “Doa Novena Sembilan Hari untuk Perdamaian di Tanah Suci” mulai 16 Juli hingga 24 Juli mendatang.
Doa novena ini akan dimulai bertepatan dengan perayaan Santa Perawan Maria Gunung Karmel dan ditutup pada pesta Santo Charbel dari Lebanon. Inisiatif ini muncul di tengah peningkatan serangan udara Israel di Gaza dan peringatan keras dari delapan badan PBB terkait krisis bahan bakar yang dapat melumpuhkan bantuan kemanusiaan.
Dilaporkan BBC, sedikitnya 10 orang, termasuk enam anak-anak, tewas dalam serangan udara Israel pada 13 Juli lalu saat mereka sedang mengantri air di Gaza tengah. Sementara itu, menurut laporan Times of Israel, sekitar 50 sandera Israel masih berada dalam tahanan Hamas, dengan 28 di antaranya telah dipastikan tewas oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Direktur Divisi Katolik dari Philos Project, Simone Rizkallah, menyatakan bahwa tahun ini peserta novena didorong untuk “berani meminta lebih,” dengan doa-doa yang tidak hanya menyerukan diakhirinya konflik, tetapi juga pemulihan komunitas, kesembuhan luka-luka sosial, dan terciptanya kembali rasa saling percaya.
“Ini adalah tahun Yobel harapan, saat kita kembali mengingat bahwa janji-janji Allah tak pernah dicabut. Mari kita berdoa dengan berani bersama,” ujar Rizkallah.
Intensi novena meliputi penghentian total konflik, pemulangan seluruh sandera, pembangunan kembali wilayah yang hancur, serta sebuah tanda profetik perdamaian—harapan bahwa suatu hari umat Kristiani dapat berjalan dengan aman dalam ziarah dari Gunung Karmel ke Gunung Lebanon, dua tempat suci yang terhubung oleh iman dan sejarah.
Tahun lalu, lebih dari 1.000 orang berpartisipasi dalam novena serupa yang difokuskan pada perdamaian antara Israel dan Lebanon di tengah ketegangan dengan kelompok Hizbullah. Rizkallah mengenang, “Saat itu kami mulai pada pesta Bunda Maria Gunung Karmel, memohon agar Lebanon terhindar dari perang. Melawan segala prediksi, damai tetap terjaga.”
Dengan kondisi di Gaza yang semakin kritis, doa novena ini diharapkan dapat menjadi titik balik spiritual menuju rekonsiliasi dan perdamaian yang nyata di Tanah Suci.