Jumat, Juli 11, 2025

Gereja Katolik Mendukung Pendidikan di Papua

MERFAUKE-Pena Katolik – Pemerintah RI telah menawarkan beberapa program pendidikan bagi orang asli papua di Provinsi Papua Selatan yang berlangsung minggu lalu, seperti program pendidikan Adem untuk tingkat SMP sementara tingkat SMA yang disebut Adik juga program afirmasi untuk tingkat mahasiswa.

Menurut Romo Aloisius Kelbulan, program sungguh bagus bagi generasi papua ke depan. Siswa berperprestasi ini sungguh baik berhak mendapatkan program tersebut berupa beberapa beasiswa pendidikan dari pemerintah.

“Kami dari pihak Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik sama sekali tidak turut campur tangan,” ujar Romo Aloisius Kelbulan, Senin 7 Juli 2025 lalu.

Romo Alosisus Kelbulan sangat setuju dengan program pemerintah tersebut karena umumnya mereka adalah orang asli papua entah para sisiwa berasal dari swasta katolik atau negeri yang penting orang asli papua. Tetapi tugas pemerintah memberikan beraksiswa untuk mereka. Program pendikan tersebut tersebut menjadi penting untuk tingkat dasar mulai tingkat SMP yaitu ADEM, SMA program (ADIK tingkat perguruan tinggia yang dinamakan afirmasi, bila rampung bila ingin melanjutkan ke jejang lebih tinggi lagi, pemerintah sanggup tenrunya melalui seleksi juga sesuai kemauan Kementrian Pendidikan RI. “Ini yang sedang berjalan dan diharapkan beasiswa akan belangsung hingga setelah hingga bekerja.

Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Merauke berprinsip bahwa para siswa tersebut setia pada komitmen awal bahwa harus memasuki dunia pendidikan di papua mereka merubah papua. Yang paling penting kehidupan doa secara pribadi, moral serta intelektual jangan lupa dukungan dari para orang tua mereka. Kalau para orang tua mau mendukung dengan doa, moral yang baik serta intelektual yang kuat sangt berterima kasih.

“Umumnya umat katolik juga sehingga banyak berdoa untuk pendidikan parah anaknya juga,” ujarnya.

Romo Aloisus berpendapat bahwa niat baik pemerintah maka niat baik pemerintah khususnya pemberi beasisiwa harus pada komitmen tersebut orang papua bisa berubah, maka niat baik pemerintah harus dipegang oleh para siswa dan orang tua mereka. Romo Aloisius berpesan bahwa program tersebut harusnya disambut dengan baik karena ada dukungan orang tua tinggal lembaga gereja mendukung mereka saja lembaga gereja sanagt mendukung para siswa yang sedang mengikuti mereka yang sedang mengikuti program tersebut bagi gereja sangat mndukung. Baginya, para orang tua tetap mendukung baik secara ilmu pengetahuan,rohani, psikologi menjadi bentuk dukungan moral bagi generasi papua kedepan “Mereka adalah umumnya siswa katolik sehingga gereja sangat mendukung perkembagan mereka,” ujar Ketua YPPK Keuskupan Agung Merauke.

Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, selaku Uskup Agung Merauke selalu menekankan pentingnya pendidikan bagi generasi papua, lebih khusus agar beberapa siswanya bisa masuk ke Seminari Pastor Bonus Keuskupan Agung Merauke walaupun pendidikan di seminari secara khusus, tetapi sebagai peletak dasar pendidikan pendidikan di papua selatan. Memang secara umum, gereja tidak ikut campur, pengolaan dana Otonomi Khsus-Otsus, Daerah Alokasi Khusus-DAK juga dana umum juga khusus orang papua. “Secara kelembagaan gereja tidak kan intertervensi, karena beasiswa dijalankan oleh pemerintah semuanya,” katanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Merauke Romanus Kande Kahol berpendapat program Adem tersebut adalah program pemerintah pusat untuk perta didik yaitu pendidikan tingkat SMP namanya Adem, tingkat SMA bernama Adik, sedangkan ingin melanjutkan pendidikan lanjut di namankan afirmasi semua program tersebut adalah program pemerintah dari dinas pendidikan RI. Menurutnya, kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 3 Juli 2025 di di hotel Correin, Merauke.

Romanus Kande Kahol keberangkatan para siswa tingkat SMP tersebut mendapatkan beasiswa kementrian, “Kabupaten Meauke mendaptkan jatah 11 murid, yang pihak dinas merekrut,” katanya. Romanus mengatkan ke 11 orang akan menempuh pendidikan di beberapa daerah di luar merauke, dan akan diberangkat ke sekolah tujuan seperti di Yoyakarta, Jakarta. Surabaya yang diberikan oleh pihak Kementrian Pendidikan RI.

Menurutnya, sekolah tersebut sistimnya berbeda dengan kota lain di merauke. Romanus Kande Kahol mengatakan program pendidikan adem, adik serta afirmasih sudah berjalan beberapa tahun dan membawa hasil yang baik. Minat genrerasi muda asli papua juga mulai banyak, tetapi sangat disayangkan pihka dinas pendidikan kabupaten hanya mengirimkan 11 orang anak.

“Program beasiswa berkat kerja sama dengan sekolah tujuan tersebut bekerja sama dengn pemerintah baik di kabupaten atau provinsi papua selatan,” ungkapnya.

Dia mengakui pihak dinas pendidikan kabupaten telah memberikan penguatan agar rajin belajar, rutin berhubungan dengan orang tua juga , belajar mandiri karena mereka tinggal sangtat jauh sehingga harus pihaknya harus memberikn penguatan juga. Bagi Romanus penguatan penting karena mereka harus belajar mandiri dan harus ditanamkan dalam diri mereka harus berhasil dan kembali membangun meraue agar bila ada yang studi lanjut pemrerintah harus membantu hingga jenjang perguruan tinggi juga. (Agapitus Batbual/Merauke)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini