Minggu, Juli 13, 2025

Paus Leo XIV Mengangkat Kardinal Tagle sebagai Kardinal Tituler untuk Gereja Albano, yang Sebelumnya Ia Miliki

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Leo XIV telah memberikan gelar Kardinal Albano kepada Kardinal Luis Antonio Tagle, Prefek Dikasteri untuk Evangelisasi, kantor pers Vatikan mengumumkan ini pada tanggal 24 Mei 2025. Keputusan ini dapat dilihat sebagai tanda kepercayaan, karena di sinilah Leo menjabat sebagai kardinal sebelum ia terpilih menjadi paus.

Para kardinal secara simbolis melekat pada gereja-gereja atau keuskupan Roma sebagai tanda hubungan mereka dengan Kota Abadi dan Paus.

Kardinal secara tradisional menerima salah satu dari tujuh keuskupan “pinggiran kota” yang mengelilingi kota Roma (Ostia, Albano, Frascati, Sabina, Porto e Santa Ruffini, Velletri, Palestrina).

Ketika Paus Fransiskus mengangkat Kardinal Robert Francis Prevost ke ordo “uskup kardinal” pada tanggal 6 Februari, ia menugaskannya ke Albano, sebuah kota di tenggara Roma di wilayah Castelli Romani.

Sebagai kardinal prefek Dikasteri untuk Uskup, sebanrnya Kardinal Prevost akan mengambil alih Gereja Albano awal bulan ini, pada tanggal 12 Mei, hari raya santo pelindung kota itu. Namun rencana itu berubah ketika ia terpilih sebagai paus ke-267 Gereja Katolik. Dengan demikian, Gereja Albano tidak memiliki kardinal tituler.

Paus yang baru kini telah mempercayakannya kepada Kardinal Tagle, yang dipromosikan menjadi Kardinal Uskup pada tahun 2020. Kardinal lain, seperti Menteri Luar Negeri, Kardinal Pietro Parolin dan Kardinal Fernando Filoni, juga termasuk dalam ordo uskup tanpa gelar pinggiran kota. Ini menjelaskan mengapa Kardinal Tagle ditugaskan untuk memasang Cincin Nelayan pada Leo XIV saat pelantikannya dalam momen paling emosional dalam Misa.

Permen?

Kardinal Tagle telah berbagi cerita lucu dari konklaf, yang telah memikat umat beriman di seluruh dunia.

Ia melaporkan bahwa ia dapat melakukan “tindakan amal pertama kepada paus baru” karena, seperti yang telah dilakukannya pada tahun 2013, ia “menyelundupkan” permen ke dalam konklaf, untuk meredakan rasa lapar selama proses pemungutan suara yang panjang.

Ketika Kardinal Prevost melihat bahwa suaranya semakin mendekati keterpilihannya, ia menghela napas. Kardinal Tagle lalu bertanya kepadanya apakah ia menginginkan sepotong permen. Dan calon paus itu menjawab, “Ya, berikan saya satu.”

Kardinal Joseph Ratzinger, yang kelak akan menjadi Paus Benediktus XVI, menggambarkan momen penuh keluh kesah saat suara terkumpul dalam konklafnya sebagai “penurunan guillotine.”

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini