ROMA, Pena Katolik – Paus Leo XIV, yang terpilih pada hari Kamis, 9 Mei 2025, adalah paus pertama dari Ordo St. Augustine (OSA), yang juga dikenal sebagai Augustinian, sebuah ordo keagamaan kuno dengan ribuan anggota di seluruh dunia.
Ordo St. Augustine pertama kali terbentuk hampir 800 tahun yang lalu, awalnya terdiri dari persatuan sejumlah komunitas keagamaan yang menggunakan Regula St. Augustinus, sebuah rangkaian aturan yang ditulis oleh orang suci yang juga sering disebut sebagai St. Agustinus Hippo pada abad keempat. Sejak itu, Regula St. Agustinus menjadi sangat berpengaruh di antara ordo-ordo Katolik hingga saat ini.
St. Augustine dari Hippo (354–430)
St. Augustinus adalah seorang uskup Katolik awal, teolog, dan pujangga Gereja. Ide-ide dan tulisannya membentuk doktrin Katolik selama lebih dari satu milenium.
Seperti yang didokumentasikan dalam karya otobiografinya, Pengakuan Iman, St. Augustinus dibesarkan sebagai seorang Kristen tetapi kemudian meninggalkan imannya untuk kehidupan yang penuh kesenangan dan pesta pora duniawi. Pada saat yang sama. ia menjadi seorang filsuf dan ahli retorika yang ulung.
Setelah bertahun-tahun mengikuti ajaran sesat Mnikeisme (yang menyatakan bahwa dunia selalu berada dalam pergulatan antara kegelapan dan cahaya), St. Agustinus bertemu dengan St. Ambrosius, seorang uskup dan sesama pujangga Gereja, yang mengilhami Agustinus melalui khotbahnya untuk mencari kebenaran dalam iman Kristen yang telah ditolaknya. St. Agustinus kembali ke iman Katoliknya, memenuhi doa ibunya, St. Monika, selama bertahun-tahun.
Setelah kembali ke Afrika, dalam sebuah kunjungan ke Hippo, Agustinus menjadi imam dan kemudian uskup. Ia kemudian menerima panggilan ini sebagai kehendak Tuhan dan menghabiskan sisa hidupnya sebagai imam di Kota Afrika Utara. Ia menghabiskan banyak waktu untuk melawan tulisan-tulisan para bidaah. Karya-karya tulis Agustinus, menjadi karya klasik hingga kini.
Hidup Monastik
Sebagai uskup, St. Agustinus menjalani kehidupan komunitas monastik bersama para biarwannya. Saat itu, kaul menjadi sesuatu yang tidak wajib, namun kepemilikan pribadi sudah dilarang.
Selanjutnya, banyak yang berusaha meniru cara hidupnya, hal inilah yang menuntun St. Agustinus menulis “regula” hidup monastik ini selama hidupnya. Regula ini membimbing komunitas monastik dalam car hidup rohni mereka. Beberapa panduan dalam regula ini di antaranya: “De opere monachorum” (Tentang Pekerjaan Para Biarawan).
Sinode Lateran pada tahun 1059 menyetujui Regula St. Agustinus. Regula ini secara bertahap diadopsi oleh banyak komunitas religius, terutama di Italia. Aturan tersebut menekankan kasih kepada Tuhan dan sesama sebagai perintah utama, menekankan pentingnya hidup bersama dan berbagi, dan mengutamakan kerendahan hati di atas hal duniawi.
Paus Inocentius IV pada tahun 1244 kemudian menyatukan semua komunitas yang berbeda di Italia menggunakan regula tersebut dan membentuk Pertapa St. Agustinus, sebuah ordo pengemis. Saat inilah dasar-dasar spi”Kaul Kemiskinan” mulai menemukan bentuknya dan berkembang dan dihidupi hingga kini. Dengan car hidup ini, para biarawan mengambil Kaul Kemiskinan dan bergantung pada sumbangan umat beriman.
Paus berikutnya, Alexander IV, menyatukan sejumlah biara dan komunitas lain pada tahun 1256 dan juga membebaskan ordo tersebut dari yurisdiksi para uskup.
Dalam satu abad setelah Persatuan Besar, yang dikenal sebagai konsolidasi tahun 1256, sudah ada 8.000 biarawan di banyak negara. Mereka terlibat dalam berbagai pekerjaan sebagai imam, pengkhotbah, pendidik, sarjana, teolog, dan misionaris.
Perkembangan Selanjutnya
Sebagai misionaris yang produktif, para Augustinian berkelana ke seluruh Eropa, serta ke Amerika Utara dan Selatan, Afrika, Jepang, Persia, India, dan Cina. Para Augustinian telah hadir di Peru — tempat Leo XIV menghabiskan lebih dari dua dekade pelayanannya — sejak tahun 1551.
Ordo Santo Augustinus saat ini mencakup sekitar 2.800 anggota di 47 negara di seluruh dunia, menurut laporan terakhir ordo tersebut.
Leo XIV adalah paus pertama yang terpilih yang merupakan anggota Ordo Santo Augustinus. Sebelumnya ada lima paus, yang meskipun bukan anggota Ordo St. Agustinus, namun mengikuti Regula Santo Augustinus. Sedangkan Paus Gregorius VIII adalah anggota ordo Norbertine, yang juga mengikuti aturan Santo Augustinus.
Selain itu ada beberapa orang Agustinus yang dikanonisasi sebagai orang suci, termasuk Santo Nikolas dari Tolentino dan Santo Thomas dari Villanova.
Seorang Paus Agustinus
Paus Leo XIV bersekolah di sekolah menengah Seminari St. Agustinus di dekat Holland, Michigan, AS. Ia kemudian memperoleh gelar sarjana sains dalam bidang matematika dari Universitas Villanova, yang disponsori oleh para Agustinian dan berlokasi di Pennsylvania.
Ia mengucapkan kaul sebagai seorang Agustinian pada tahun 1981 dan ditahbiskan menjadi imam pada bulan Juni 1982 setelah mempelajari teologi di Chicago. Setelah ditahbiskan, ia memperoleh gelar doktor dalam Hukum Gereja dari Universitas St. Thomas Aquinas di Roma (yang juga dikenal sebagai Angelicum) pada tahun 1987.
Pastor Robert Francis Prevost OSA sempat kembali ke Chicago untuk waktu yang singkat pada tahun 1987 dan melayani sebagai imam untuk panggilan dan direktur misi untuk Midwest Augustinians (Provinsi Our Mother of Good Counsel). Ia kemudian dikirim ke Peru, di mana ia melayani dalam berbagai kapasitas, termasuk sebagai hakim gerejawi regional dan pengajar di seminari Keuskupan Trujillo, Peru, selama 10 tahun.
Setelah terpilih sebagai kepala Provinsi Augustinian Chicago, Prevost kembali ke AS pada tahun 1999. Ia terpilih sebagai Prior Jenderal Augustinian pada tahun 2001 dan kemudian terpilih kembali pada tahun 2007, menjabat sebagai kepala ordo tersebut hingga tahun 2013. (AES)