Jumat, November 22, 2024
27.8 C
Jakarta

Paus mencela perpecahan antara umat Kristen dan minta terus berdialog

Kardinal Kurt Kock dan Pendeta Dr Olav Fykse Tveit (kanan)

Pada kesempatan ulang tahun ke-50 Kelompok Kerja Bersama antara Gereja Katolik dan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia, Bapa Suci mengirimkan sebuah pesan kepada Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-Gereja se-Dunia Pendeta Dr Olav Fykse Tveit.

Pesan Paus dibacakan di hari Selasa sore, tanggal 23 Juni 2015, oleh Presiden Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristen Kardinal Kurt Koch, dalam sebuah kongres peringatan yang diselenggarakan di Roma, demikian L’Osservatore Romano tanggal 24 Juni 2015.

PEN@ Katolik menerjemahkan pesan Paus itu dari teks bahasa Inggris ke dalam Bahasa Indonesia.

Untuk Pendeta Dr Olav Fykse Tveit

Sekretaris Jenderal Dewan Gereja-Gereja se-Dunia

Ulang tahun ke-50 Kelompok Kerja Bersama antara Gereja Katolik dan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia adalah kesempatan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hubungan ekumenis yang penuh makna yang kita nikmati saat ini. Demikian juga, ulang tahun itu adalah saat untuk bersyukur kepada Tuhan untuk semua yang telah dicapai oleh gerakan ekumenis itu sejak dimulainya lebih dari seratus tahun lalu, yang terinspirasi oleh kerinduan untuk persatuan yang Kristus maksudkan untuk tubuh-Nya, Gereja, dan oleh perasaan sedih yang bermunculan kesedihan karena skandal perpecahan di antara umat Kristen.

Sejak peresmiannya di tahun 1965, Kelompok Kerja Bersama telah mendorong syarat-syarat yang diperlukan untuk kesaksian bersama yang lebih besar dari Gereja Katolik dan Gereja-Gereja serta  Komunitas-Komunitas Gerejani dari Dewan Gereja-Gereja se-Dunia. Bercermin pada 50 tahun terakhir ini, hendaknya kita terdorong oleh kerjasama yang dipromosikan oleh Kelompok Kerja Bersama itu, bukan hanya dalam masalah-masalah ekumenis, tetapi juga di bidang dialog antaragama, perdamaian dan keadilan sosial, serta karya-karya amal kasih dan bantuan kemanusiaan. Kelompok Kerja Bersama  seharusnya tidak menjadi sebuah forum yang melihat ke dalam. Sebaliknya, dia harus menjadi lebih merupakan “think-tank”, yang terbuka untuk semua peluang dan tantangan yang dihadapi Gereja saat ini dalam misinya untuk menemani umat manusia yang menderita di jalan menuju Kerajaan Surga, seraya mengilhami masyarakat dan budaya dengan kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai Injil.

Dalam Seruan Apostolik saya Evangelii Gaudium, saya mencatat bahwa realitas-realitas lebih penting daripada ide-ide (lih n. 233). Kelompok Kerja Bersama harus berorientasi untuk mengatasi keprihatinan nyata dari Gereja-gereja di seluruh dunia. Dengan cara ini, kelompok itu akan sesuai untuk mengusulkan langkah-langkah kolaboratif yang tidak hanya membuat Gereja-Gereja semakin dekat, tetapi juga memastikan bahwa mereka memberikan diakonia efektif yang sesuai kebutuhan umat.

Dalam memenuhi tugas ini, Kelompok Kerja Bersama itu membedakan dirinya dengan karakter dan tujuannya sendiri. Sembilan laporan yang dihasilkan selama ini memberikan kesaksian tentang peningkatan pemahaman dan penghargaan terhadap ikatan persaudaraan dan rekonsiliasi yang, dalam konteks aspek Kristen yang berubah di dunia modern, memungkinkan umat Kristen untuk melakukan kesaksian dan misi penginjilan bersama. Meskipun demikian, kita harus mengakui bahwa meski banyak prestasi ekumenis dalam setengah abad terakhir, misi dan kesaksian Kristen masih menderita karena perpecahan kita. Ketidaksepakatan tentang berbagai hal – khususnya dalam masalah antropologi, etika dan sosial, serta isu-isu yang berkaitan dengan pemahaman tentang sifat dan syarat-syarat persatuan yang kita upayakan – lebih lanjut menuntut upaya-upaya yang terus-menerus. Dialog kita mesti berlanjut! Saya mendorong Kelompok Kerja Bersama untuk melanjutkan pembicaraannya mengenai isu-isu ekumenis yang penting, pada saat yang sama, meningkatkan cara-cara bagi umat Kristen untuk memberikan kesaksian  bersama tentang persekutuan nyata, meskipun tidak sempurna, yang dijalankan bersama oleh semua orang yang dibaptis. Semoga kita selalu percaya bahwa Roh Kudus akan terus membantu dan membimbing perjalanan kita, sering dengan cara baru dan kadang-kadang dengan cara yang tak terduga.

Demikian pula, ulang tahun ini merupakan kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang, dalam 50 tahun terakhir ini, telah tanpa lelah melayani proses persatuan umat Kristen dan dengan gembira meningkatkan pewartaan Injil (lih Mat 28:18-20). Marilah bersama-sama memohon kepada Bapa surgawi, melalui Yesus Kristus Penebus kita, dan dalam kuasa Roh Kudus, agar memberikan kita karunia persatuan yang nyata dan sepenuhnya di kalangan semua umat Kristen, sehingga Gereja akan semakin menjadi tanda harapan bagi dunia dan instrumen rekonsiliasi bagi semua bangsa. (Diterjemahkan oleh Paul C Pati dari PEN@ Katolik)

WCClogo_colour_ENG

 

Artikel sebelum
Artikel berikut

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini