Sabtu, Maret 1, 2025
27.8 C
Jakarta

Uskup Surabaya Membua Pameran Seni: “Bishop’s Love Affair”, Mencintai Seperti Kristus Telah Mencintai

SURABAYA, Pena Katolik – Bertempat di Aula Maria, Katedral Hati Kudus Yesus, Surabaya

Uskup Surabaya, Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo membuka pameran Lukisan dalam rangkaian kegiatan Jubileum Seniman 2025, Selasa 25 Februari 2025. Pameran Lukisan ini bertajuk “Bishop’s Love Affair,” berupa galeri lukisan-lukisan reflektif karya Bapa Uskup Didik, seorang imam yang sekaligus seorangseniman. Pameran ini akan berlangsung hingga 23 Maret 2025.

Sebanyak 18 lukisan karya Bapak Uskup Didik menghiasi dinding-dinding aula Katedral Surabaya. Di antara karya itu ada terdapat lukisan Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, Paus Fransiskus dan karya lain yang dibuat uskup kelahiran Pandansari, Ngawi, Jawa Timur ini.

Lukisan-lukisan yang dipamerkan dengan gaya paduan antara realisme, naturalisme dan Impresionisme. Bagi yang datang dengan hati terbuka, galeri ini bukan hanya akan memberikan keindahan visual, tetapi juga sebuah panggilan untuk mencintai lebih dalam, memberi lebih tulus, dan melayani lebih setia.

Lukisan Bunga menjadi salah satu karya yang dimaperkan dalam pameran Bishop Love Affair” di Aula Katedral Surabaya, Jawa Timur.

Sebuah Persembahan Kasih

Di setiap langkah hidup kita, ada jejak kasih Tuhan yang menyertai. Bishop’s Love Affair adalah sebuah kesaksian tentang cinta yang mengorbankan, tentang harapan yang tidak pernah padam, tentang iman yang tetap teguh di tengah segala tantangan.

Melalui galeri ini, mari kita belajar untuk mencintai seperti Kristus telah mencintai—tanpa batas, tanpa pamrih, dan dengan hati yang penuh harapan.

Sorot lampu mengarah ke Monsinyur Agustinus Tri Budi Utomo sejak penahbisannya sebagai uskup Surabaya pada 22 Januari lalu. Selain gaya kepemimpinannya, pribadi rohaniwan 56 tahun yang karib disapa MoDik—kependekan dari Monsinyur Didik (dulu kependekan dari Romo Didik)—itu juga menuai perhatian.

Dalam semangat Tahun Yubileum 2025, Gereja Katedral Hati Kudus Yesus Surabaya mengajak umat untuk lebih mengenal pribadi humanis Monsinyur Didik. Bishop’s Love Affair diusung sebagai tema pameran lukisan perdana di kompleks katedral Surabaya tersebut.

Murah Hati dan Membuka Diri

Art Vice Director Bishop’s Love Affair, Romo Andreas Kurniawan OP menyempaikan, “Diligere Sicut Christus Dilexit” bukan sekadar ungkapan iman belaka, melainkan juga sebuah panggilan. Ia menuturkan, Bapa Uskup Didik telah bermurah hati dan membuka diri kepada umat lewat karya-karya seninya.

“Melalui pameran ini, gereja pun membuka diri untuk menyapa dan mengasihi sesama sebagai manusia,” ungkap Romo Andre.

Sebagai seorang gembala, Bapak Uskup Didik tidak hanya membimbing umat dengan kata-kata dan tindakan. Dengan sapuan kuas yang penuh makna, Lukisan-lukisan dalam Bishop’s Love Affair bukan sekadar karya artistik, tetapi juga refleksi spiritual, dimikian disampaikan ucap Art Director Bishop’s Love Affair, Aris Utama.

Melalui karya-karyanya, Bapak Uskup Didik menyampaikan perjalanan batinnya sebagai pemimpin. Dalam karya seninya pula, Bapak Uskup Didik mengabadikan dua tokoh yang menjadi teladannya selama ini.

Melalui goresan warna di kanvas, Bapak Uskup Didik membagikan kasih Kristus kepada manusia. Dengan tegas, dia menyatakan tidak akan pernah lelah membagikan kasih Kristus, sebab Kristus sudah lebih dulu mengasihinya. Hal tersebut selaras dengan prinsip yang selalu dia pegang teguh, diligere sicut Christus dilexit.

Kalimat yang artinya ‘mencintai seperti Kristus telah mencintai’ itu menjadi landasan kepemimpinan Monsinyur Didik. Khususnya, semenjak dia menjadi orang nomor satu di Keuskupan Surabaya.

Tidak hanya lukisan, Bishop’s Love Affair juga memamerkan Coat of Arms atau Lambang Kepemimpinan Bapa Uskup. Lebih dari sekadar simbol heraldik, lambang kepemimpinan tersebut juga merupakan deklarasi spiritual. Setiap elemen dalam logo tersebut mengandung pesan tentang arah, panggilan, dan komitmen pelayanan dalam menggembalakan umat Keuskupan Surabaya.

“Kita diajak menyadari bahwa kasih adalah panggilan utama setiap orang beriman. Kasih bukan sekadar emosi, melainkan sebuah komitmen, sebuah perjalanan yang mengubah hati,” tandas Agustina Wariky, Ketua Pelaksana Pameran “Bishop’s Love Affair”.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini