Sabtu, Maret 1, 2025
27.8 C
Jakarta

Air Mancur Vatikan yang Menginspirasi Arsitektur Dunia

VATIKAN, Pena Katolik – Saat berjalan-jalan di Lapangan Santo Petrus, sulit untuk mengalihkan mata dari pemandangan menakjubkan kubah ikonik basilika yang menjulang tinggi di balik obelisk Mesir di tengah lapangan. Namun, lapangan paling terkenal di dunia ini tidak akan sama tanpa dua air mancur megah di kedua sisinya. Siapa sangka, kedua air mancur ini telah menjadi inspirasi arsitektur modern di seluruh dunia.

Dilihat dari atas, terilah dua air mancur di dua sisi Lapangan St. Petrus. Aleteia

Romawi Kuno

Dua air mancur itu merupakan karya maestro Barok, Carlo Moderno dan Gian Lorenzo Bernini. Orang Romawi kuno membangun air mancur sebagai cara untuk merayakan para penguasa dan menghiasi tempat-tempat umum. Tradisi ini lalu diperluas oleh Gereja Katolik.

Air mancur di sisi kanan obelisk dibangun terlebih dahulu. Pembangunannya diprakarsai oleh Paus Paulus V pada tahun 1612 dan selesai pada tahun 1614. Paus Paulus V terkenal karena mengawasi pemugaran salah satu saluran air terpenting di Roma, saluran air Trajan. Ia memprakarsai diciptakannya “air mancur utama” yang disebut Acqua Paola, yang dirancang untuk menyediakan air bagi sebagian penduduk Roma di tepi kanan Sungai Tiber.

Air yang berasal dari “air mancur utama” ini, yang terletak pada ketinggian 741 kaki di atas permukaan laut di atas bukit Janiculum, dapat menyediakan air pemandian umum yang terletak di dataran rendah melalui sistem terowongan air bawah tanah.

Pada tahun 1612, Paulus V mempekerjakan Maderno, yang terkenal karena telah menyelesaikan beberapa desain fasad Santo Petrus. Maderno diminta membuat struktur di atas air mancur yang sudah ada sebelumnya.

Maderno membangun dasar segi delapan dan menempatkan baskom besar yang tidak beraturan di atasnya, dengan anak tangga dan tiang untuk mencegah air meluap. Sebuah alas hias dengan empat gulungan batu ditempatkan di atas baskom paling bawah, lalu di atasnya terdapat baskom lain yang lebih kecil yang ditutupi sisik batu.

Struktur yang menyerupai “jamur” ini memungkinkan air turun dari atas air mancur dan, saat menyentuh bagian atas vas yang lebih tinggi, akan pecah dan berkilau melalui sisik-sisik batu.

Air mancur di sisi kanan Vatikan terlihat malam hari, air mancur ini dibuat oleh Carlo Moderno. ALeteia

Butuh 10 Tahun

Di sisi kiri alun-alun berdiri air mancur yang dibangun oleh arsitek Barok terkenal Gian Lorenzo Bernini. Seniman ini berara di balik pembuatan baldachin perunggu berlapis emas yang menakjubkan di atas altar Basilika Santo Petrus. Bernini diminta untuk membuat air mancur kedua pada tahun 1667, 50 tahun setelah air mancur Maderno dibangun, yang meminta adalah Paus Clemen X.

Butuh waktu 10 tahun untuk membangun air mancur kedua, yang dibentuk sebagai replika persis dari ciptaan Maderno. Dengan cara ini, alun-alun paling terkenal di dunia sekarang memiliki air mancur “kembar” yang mengapit obelisk dan pintu masuk ke basilika.

Kedua air mancur dioperasikan tanpa menggunakan pompa, berkat gravitasi dan sistem katup tekanan.

Dua air mancur di Lapangan Santo Petrus telah menginspirasi para arsitek di seluruh Eropa, termasuk Jacques-Ignace Hittorff, arsitek yang menciptakan “Fontaines de la Concorde” di Place de la Concorde, Paris, dan beberapa air mancur di Peterhof, yang dipesan oleh Peter yang Agung di St. Petersburg.

Saat ini, kedua air mancur tersebut, yang terus beroperasi sejak dibangun pada abad ke-17, kecuali untuk jeda singkat selama kekeringan parah pada tahun 2017, merupakan salah satu landmark yang paling banyak difoto di Roma. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini