Pena Katolik | Masa Adven sering kali dianggap sebagai waktu persiapan menyambut kelahiran Yesus, namun tidak banyak yang menyadari bahwa masa ini juga bisa menjadi waktu peperangan rohani yang intens.
Masa Adven bukan hanya tentang menunggu kelahiran Yesus, tetapi juga tentang mengingatkan kita untuk tetap waspada terhadap peperangan rohani yang ada di sekitar kita.
Dengan berdoa dan memohon kedatangan Kristus, kita diajak untuk membuka hati dan hidup kita agar menjadi pembawa terang dan damai di dunia ini.
Paus Benediktus XVI, dalam salah satu audiensi umum tahun 2008, menggambarkan masa Advent sebagai “masa kegelapan” yang hanya bisa diatasi dengan terang Kristus.
Meskipun tidak seberat Masa Prapaskah yang lebih dikenal dengan tradisi penahanan dan penyangkalan diri, Advent tetap memiliki simbolisme rohani yang mengarah pada perjuangan melawan kegelapan.
Kegelapan Rohani
Paus Benediktus XVI menekankan bahwa “Masa Adven juga berarti antisipasi. Malam gelap kejahatan masih kuat.”
Bagi umat Katolik di belahan Bumi Utara, kegelapan fisik yang terjadi dengan datangnya musim dingin—di mana hari-hari menjadi lebih pendek dan malam lebih panjang—mencerminkan realitas rohani yang lebih dalam.
Kegelapan malam menggambarkan kehadiran kejahatan yang terus berusaha menguasai dunia, sementara hanya terang Kristus yang bisa mengalahkan kegelapan tersebut.
Paus Benediktus XVI juga mengingatkan kita akan simbolisme ini dalam liturgi Paskah, ketika gereja dimulai dalam kegelapan dan kemudian menyala dengan terang lilin Paskah yang melambangkan Kristus, Terang Dunia.
Dalam homilinya pada tahun 2011, Paus Benediktus XVI menjelaskan bahwa “cahaya Lilin Paskah berubah menjadi gelombang cahaya” yang berbicara tentang Kristus sebagai bintang fajar sejati yang tidak pernah terbenam.
Cahaya Kristus, yang mengalahkan kegelapan, adalah penawar bagi masa peperangan rohani ini.
Seruan dalam Masa Adven
Dalam masa Adven, umat diajak untuk mengundang Yesus—Terang Dunia—ke dalam hidup mereka.
Paus Benediktus XVI mengajak kita untuk berdoa dengan penuh kesungguhan, “Rorate caeli desuper” (Turunkanlah hujan ke atas kami), seruan agar Tuhan datang membawa terang dan kebaikan ke dunia yang penuh dengan kepalsuan, kekerasan, dan ketidakadilan.
Masa Adven adalah saat yang tepat untuk merenungkan kebutuhan kita akan Yesus sebagai pembawa terang dan damai.
Kita diajak untuk berdoa: “Datanglah Yesus; datanglah, berikanlah kuasa kepada terang dan kebaikan; datanglah ke tempat di mana kepalsuan, ketidaktahuan akan Allah, kekerasan, dan ketidakadilan merajalela. Datanglah, Tuhan Yesus, berikanlah kuasa kepada kebaikan di dunia dan bantulah kami untuk menjadi pembawa terang-Mu, pembawa damai, saksi kebenaran.”
Menghadapi peperangan rohani yang mungkin kita rasakan selama masa Advent, kita diajak untuk terus berdoa dan berseru, “Datanglah, Tuhan Yesus!”
Seruan ini menjadi pengingat bagi kita bahwa dalam kegelapan apapun, Kristus adalah sumber terang yang akan membawa kita keluar dari segala penderitaan dan kebingungan, dan mengarahkan kita pada kedamaian sejati. (*S)