Kelembutan Allah adalah bahan homili Paus Fransiskus dalam Misa saat retret bagi para imam, yang diselenggarakan oleh Pembaharuan Karismatik Katolik Internasional dan Persaudaraan Katolik, di Basilika Santo Yohanes Lateran, Roma, tanggal 12 Juni 2015.
Tema retret rohani yang diikuti ribuan uskup, imam, dan diakon selibat dari seluruh dunia adalah “Dipanggil kepada Kesucian untuk Evangelisasi Baru.”
Sesuai kata-kata dari kitab Ulangan, Paus mengatakan bahwa kelembutan Allah terungkap dengan sangat baik dalam kedekatan-Nya. Tanpa Tuhan, kita tidak tahu bagaimana berjalan dalam Roh. “Yang Mahakuasa [yang] merendahkan diri-Nya dan mengajar saya untuk berjalan,” adalah contoh kelembutan Allah, kata Paus.
Berbicara tentang 23 martir Kristiani Koptik dipenggal oleh militan Islam di Libya di bulan Februari, Paus menekankan bahwa para martir ini memberi kesaksian tentang penyertaan Allah bahkan di saat percobaan. “Mereka yakin bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka,” kata Paus.
Paus Fransiskus menantang para imam yang hadir untuk menjadi pelayan-pelayan kelembutan Allah, seraya meminta agar para imam meninggalkan cambuk mereka di sakristi. Pelayanan kelembutan ini, “adalah sebuah rahmat ilahi,” kata Paus.
Di akhir Misa, sebelum berkat penutup, Paus Fransiskus berbicara spontan seraya berterima kasih atas peranserta para imam. Paus mendesak para imam untuk pulang kembali ke paroki mereka dengan kelembutan dan kasih sayang yang mereka alami.
Paus meyakinkan mereka bahwa melalui para imam yang hadir, umat beriman “akan menerima berkat yang besar dari Roh Kudus.”(pcp berdasarkan Radio Vatikan)