Sabtu, November 16, 2024
30.1 C
Jakarta

Sabtu, 13 Juni 2015

13-Juni-KWI-R-702x336

PEKAN BIASA X (H)

Peringatan Wajib Hati Tersuci Maria; Santo Antonius dari Padua

Bacaan I: 2Kor. 5:14-21

Mazmur: 103:1-2.3-4.8-9.11-12;R:8a

Bacaan Injil: Mat. 5:33-37

Dalam khotbah di bukit, Yesus bersabda: “Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”

Renungan

Para guru Yahudi di dalam Perjanjian Lama mewajibkan para murid untuk mengatakan kebenaran. Menurut mereka, dunia ini akan bertahan kalau dia berdiri di atas tiga hal yakni keadilan, kebenaran, dan damai. Selain itu, mereka juga mengajarkan bahwa orang yang tidak menepati janjinya sama jahatnya dengan orang yang menyembah berhala. Selanjutnya para guru Yahudi itu menegaskan bahwa supaya kebenaran itu bisa dikawal, maka dia harus dijamin dengan sumpah. Itulah alasan pokok mengapa harus ada sumpah. Tetapi pada masa Yesus, sumpah itu menjadi terlalu biasa sehingga kehilangan maknanya. Itulah sebabnya di dalam Injil hari ini, Yesus melarang orang-orang untuk bersumpah. “Janganlah kamu bersumpah…! Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak hendaklah kamu katakan: tidak.”

Apa yang dialami oleh Yesus pada zaman-Nya mungkin tidak banyak berbeda dengan apa yang kita alami pada zaman ini. Sumpah telah menjadi semacam satu ritus yang hampir kehilangan makna. Soalnya terlalu sering orang yang bersumpah tidak menepati sumpah itu. Semoga firman Tuhan pada hari ini mendorong kita untuk mengatakan sesuatu apa adanya; kalau benar kita katakan benar dan kalau salah kita akan katakan salah.

Tuhan, ajarilah aku untuk selalu mengatakan yang benar karena kebenaran itu akan membebaskan aku. Amin.

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini