Denpasar, Pena Katolik | Pengalaman melatih Paskibra di tingkat SMP merupakan perjalanan yang penuh tantangan dan kebanggaan tersendiri. Salah satu momen yang tak terlupakan adalah ketika saya melatih tim Paskibra dari SMP N 3 Denpasar berhasil meraih juara 1 sekaligus penghargaan danton terbaik di sebuah kompetisi bergengsi.
Sejak awal, saya menyadari bahwa melatih anak-anak SMP dalam Paskibra tidaklah mudah. Berbeda dengan siswa SMA, mereka masih berada dalam tahap pembentukan karakter dan kedisiplinan. Namun, tantangan inilah yang menjadi motivasi terbesar saya dan tim pelatih. Dengan keyakinan penuh, saya dan rekan pelatih lainnya memulai proses latihan dengan pendekatan yang disiplin namun penuh dukungan.
Persiapan: Membangun Tim dari Dasar
Persiapan dimulai beberapa bulan sebelum perlombaan. Kami membentuk tim dengan menyeleksi siswa-siswa yang memiliki semangat dan kemauan yang tinggi untuk berlatih. Setelah terbentuk, kami fokus pada pelatihan dasar baris-berbaris, seperti gerakan dasar, variasi dan formasi. Kedisiplinan menjadi landasan utama dalam latihan, karena Paskibra membutuhkan keselarasan gerakan dan mental yang kuat.
Setiap sore setelah jam sekolah, adik-adik mengikuti latihan dengan antusiasme yang luar biasa. Meskipun kadang lelah setelah belajar, mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik. Sebagai pelatih, saya selalu mengingatkan mereka bahwa kunci kesuksesan adalah kerja keras, disiplin, dan kebersamaan dalam tim.
Mengasah Kemampuan Danton: Menyiapkan Pemimpin Tim
Salah satu fokus utama dalam latihan adalah mengasah kemampuan danton. Komandan peleton atau danton memiliki peran yang sangat penting dalam Paskibra, karena dialah yang memimpin tim dan memberikan komando. Kami melatih danton dengan intensif, mulai dari teknik memberi perintah hingga menjaga ketenangan dan wibawa di lapangan.
Saya selalu menekankan kepada danton untuk percaya diri dan tegas dalam setiap komando. Kepemimpinan yang kuat adalah kunci utama agar tim bisa tampil kompak dan disiplin di bawah arahannya. Latihan-latihan khusus juga dilakukan untuk memperkuat mentalnya, karena di hari perlombaan, tekanan yang dirasakan pasti sangat besar.
Hari Perlombaan: Puncak Perjuangan
Tiba saatnya hari perlombaan, yang diselenggarakan di SMA 7 Denpasar. Tim Paskibra kami tampil dengan penuh semangat dan percaya diri. Kami menyadari bahwa di hadapan kami ada tim-tim lain yang juga memiliki kemampuan luar biasa, namun saya selalu menanamkan pada adik-adik untuk tetap fokus pada penampilan mereka sendiri.
Saat tampil, tim berhasil menunjukkan gerakan yang sempurna dengan formasi yang rapih dan komando yang jelas. Setiap gerakan dilakukan dengan penuh ketelitian, mencerminkan hasil latihan yang tak kenal lelah. Danton juga memimpin tim dengan sangat baik, menunjukkan kepemimpinan yang tegas dan tenang. Penonton dan juri pun tampak terkesan dengan kekompakan dan keselarasan tim.
Kemenangan: Buah dari Kerja Keras
Pengumuman hasil lomba menjadi momen yang mendebarkan. Ketika tim kami dinobatkan sebagai juara 1, seluruh anggota tim bersorak gembira, penuh kebahagiaan dan rasa syukur. Tidak hanya itu, danton kami juga meraih penghargaan sebagai danton terbaik, sebuah prestasi luar biasa yang melengkapi kemenangan kami.
Kemenangan ini bukan hanya hasil dari kerja keras selama berbulan-bulan latihan, tetapi juga bukti bahwa disiplin, kerjasama, dan semangat juang bisa membawa tim menuju puncak prestasi. Melihat kegembiraan di wajah para siswa adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya sebagai pelatih.
Refleksi: Pembelajaran yang Berharga
Pengalaman melatih Paskibra hingga meraih juara 1 dan danton terbaik memberikan banyak pelajaran berharga, baik bagi saya maupun bagi anak-anak. Kedisiplinan, ketekunan, dan kerja keras adalah nilai-nilai yang mereka bawa tidak hanya dalam kompetisi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya, pengalaman ini mengajarkan betapa pentingnya peran seorang pelatih dalam membimbing dan memotivasi tim. Saya merasa bangga melihat perkembangan anak-anak dari hari pertama latihan hingga momen kemenangan mereka. Pengalaman ini juga menjadi pengingat bahwa prestasi bukanlah sesuatu yang instan, tetapi buah dari proses yang panjang dan penuh dedikasi.
Kemenangan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi sekolah, tetapi juga motivasi bagi generasi berikutnya untuk terus berprestasi di masa depan. Sebagai pelatih, saya merasa terhormat bisa menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini dan siap mendampingi anak-anak di lomba-lomba berikutnya. [Laurentius Ervin Ricky Pramudita]