Surabaya, Pena Katolik | Dalam era globalisasi yang terus berkembang, Indonesia menghadapi berbagai tantangan di bidang politik dan kepemimpinan. Di tengah dinamika ini, nantinya pemuda Katolik akan tampil sebagai salah satu kekuatan yang semakin diperhitungkan. Dengan berbekal nilai-nilai keagamaan yang menekankan integritas, keadilan, dan pelayanan kepada sesama, pemuda Katolik memiliki peran penting dalam menciptakan perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pemuda Katolik tidak hanya berperan aktif dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga merambah ke ranah politik dan kepemimpinan. Banyak di antara mereka yang terlibat dalam organisasi masyarakat, lembaga pemerintahan, dan bahkan menjadi anggota parlemen. Melalui keterlibatan ini, mereka membawa visi dan misi yang dilandasi oleh ajaran sosial Gereja Katolik, yaitu mengedepankan martabat manusia, kesejahteraan bersama, dan pembangunan berkelanjutan.
Salah satu contoh nyata pengaruh pemuda Katolik dalam politik adalah peran mereka dalam mengadvokasi kebijakan yang berfokus pada keadilan sosial. Dengan latar belakang pendidikan yang baik serta pemahaman yang mendalam tentang tantangan masyarakat, mereka mampu menawarkan solusi konkret untuk isu-isu seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, pelestarian lingkungan dan lain sebagainya. Selain itu, mereka juga mendorong pentingnya etika dalam politik, menentang praktik korupsi, dan mempromosikan transparansi dalam pengelolaan kekuasaan.
Di ranah kepemimpinan, nilai-nilai integritas yang dipegang teguh oleh pemuda Katolik menjadi fondasi penting. Kepemimpinan berintegritas adalah kepemimpinan yang tidak hanya berfokus pada hasil, tetapi juga pada proses yang jujur dan adil. Dalam lingkungan di mana praktik-praktik tidak sehat terkadang mendominasi, pemuda Katolik menunjukkan bahwa adalah mungkin untuk menjadi pemimpin yang berhasil tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip moral.
Menurut saya melalui berbagai kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan diskusi terbuka, pemuda Katolik juga terus mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka. Mereka berkolaborasi dengan berbagai organisasi lintas agama dan lintas sektor untuk memperkuat persatuan dan mempromosikan dialog yang konstruktif. Semangat solidaritas dan kebersamaan ini tidak hanya mencerminkan ajaran gereja, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terlibat aktif dalam membangun bangsa.
Dengan demikian, pemuda Katolik bukan hanya penonton dalam perjalanan politik dan kepemimpinan bangsa, tetapi menjadi agen perubahan yang berperan aktif dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Dengan integritas sebagai landasan, mereka menunjukkan bahwa kepemimpinan yang jujur, adil, dan berorientasi pada kesejahteraan bersama adalah kunci untuk membawa Indonesia menuju kemajuan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. [Dominicus Ervan Ricko Pramudita]